S2 | 24: PT. Cakrawala

23 4 0
                                    

2025, July 24. Jakarta, Indonesia.

"It's been 5 years since your death sis" ucap Xandra sembari mengelus foto kakak perempuannya, Xamuela.

translate: ini sudah 5 tahun semenjak kematianmu kak

"Hey, masih sedih? come on honey, udah 5 tahun" ucap Phalyn, sebenarnya Phalyn juga sedih karena ia kehilangan kedua anak perempuannya tetapi ia mencoba menutupi kesedihannya berharap agar Xandra tidak merasa sedih.

"Really mom? I lost my best friend too, how can I not be sad" ucap Xandra.

translate: yang benar saja mom? aku kehilangan sahabatku juga, bagaimana aku tidak sedih

Phalyn menghampiri Xandra yang tengah berdiri di depan pigura foto Xamuela. "I know.. but it's okay Xandra.. she's fine" ucap Phalyn mencoba menenangkan Xandra.

translate: aku tau.. tapi tak apa Xandra, dia baik baik saja

Xandra lalu berjalan masuk ke kamarnya dan mengambil tas lalu ia keluar dari rumah, tetapi sebelum ia keluar dari rumah, Phalyn menghadangnya dengan bertanya sebuah pertanyaan simple "Mau kemana?"

"To some place, ada seseorang disana"

translate: ke suatu tempat

"Interesting, don't forget your weapon honey" ucap Phalyn sembari menyeringai.

translate: menarik, jangan lupakan senjatamu sayang

"Ga usah mom, i can fix this" ucap Xandra lalu ia keluar dari rumah.

translate: aku bisa menyelesaikan ini

"I hope she win this match" ucap Phalyn lalu Phalyn lanjut menonton televisi.

translate: aku harap dia menang dalam pertarungan ini

---

America Law Club, Jakarta.

Suara music yang sangat kencang dengan lampu disko dimana mana, ini adalah tempat clubing yang lumayan terkenal di Jakarta, Club ini punya suasana seperti sedang di club club terkenal di Amerika.

Laras masuk ke dalam tempat clubing itu lalu ia masuk ke dalam ruangan yang bertuliskan Staff Only.

"Agnez mana?" tanya Laras kepada seluruh pegawai tempat clubing itu

"I'm here bu!" seru seorang perempuan berumur 25 tahun bernama Agneztacia Andini Wijaya atau biasa disebut Agnez.

translate: aku disini

Laras lalu mengangkat kedua alisnya mengisyaratkan suatu hal kepada Agnez, Agnez lalu menganggukan kepalanya tanda paham.

"Meja nomor 23, lantai 2" ucap Agnez lalu ia kembali bekerja mencuci beberapa gelas yang menumpuk di wastafel.

Laras mengancungkan jempolnya lalu ia keluar dari ruangan itu menuju ke lantai 2. Sesampainya disana ia mencari keberadaan meja nomor 23, setelah mengamati selama 15 detik, ia lalu menemukan meja nomor 23 di ujung ruangan.

Ia menepukkan tangannya tiga kali lalu seluruh lampu di club itu mati, Xandra lalu berjalan ke arah meja nomor 23 dan menarik rambut seorang perempuan.

"What the hell, who is this?" tanya perempuan itu, ia merintih kesakitan karena ia terjatuh berkat tarikan Xandra.

"Lupa sama gue?"

Perempuan itu terdiam sesaat, lalu seluruh lampu menyala di ruangan itu dan hanya tersisa perempuan itu, Xandra dan satu laki laki di sebelah perempuan itu.

Dendam TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang