14: Jalur Alternatif

34 10 0
                                    

Pada hari itu juga mereka meminta izin kepada orang tua Kia. Mereka izin ke kediri dengan alasan karena ada dokter yang bisa menyembuhkan Kia, orang tua Kia percaya dan mengizinkan mereka, tetapi orang tua Kia tidak ikut karena urusan kantor

27 September 2019

Mereka semua bersiap di rumah Laras, yang ikut ke Kediri hanya Laras, Zhano, Yuda, Kia, Maira, Rayya. Soalnya Kia request Rayya di ajak.

"Anjay ganteng amat dah ni mobil" ucap Zhano.

"Udah belom nih aduh" ucap Laras kesal ke Yuda yang tengah membenarkan mobilnya.

"Sabar atuh neng, orang sabar di sayang aku" ucap Yuda.

"Oh, reflek sabar si aku" ucap Laras.

"Nanti si Rayya di jemput dimana?" tanya Maira.

"Perempatan sebelum toll, tau kan?" jawab Laras.

Setelah semuanya siap, mereka semua berangkat pada pukul 10 pagi dari Surabaya. Merekapun tiba di perempatan yang di janjikan Rayya, Rayya pun masuk ke dalam mobil milik Laras.

"Haii" sapa Kia dan Laras, mereka berdua langsung memeluk Rayya.

"Aww kangenn" ucap Rayya sambil memeluk erat kedua temannya itu.

"Hai ray, pa kabar?" tanya Zhano.

"Loh lo ikut? gue baik si" jawab Rayya.

"Sekarang kalo ngobrol kek ngobrol sama temen SD" ucap Yuda.

"Iya si agak cringe, btw kamu sakit apa ki aku baru tau" ucap Rayya.

Merekapun mengobrol sampai beberapa jam kemudian tiba tiba mobil berhenti karena ada kemacetan panjang.

"Pake acara macet segala si" ucap Yuda.

"Anjir padahal ga hari libur loh" ucap Maira.

"Ya kan orang kerja si bisa aja" ucap Laras.

Setelah mereka maju beberapa meter tiba tiba di sebelah kiri jalan merek ada sebuah jalan yang bertuliskan "jalur alternatif", tapi aneh ini di tengah tengah tol bagaimana bisa ada jalur alternatif?

"Lewat situ aja ye biar cepet, ini macetnya panjang banget" ucap Yuda yang telah emosi karena kemacetan itu.

"Gue feeling like, it's weird Yud ini di tengah tol loh gimana caranya ada ini jalur alternatif things" ucap Laras.

"But, daripada kita stuck disini sampe besok" ucap Yuda.

"Ya sih, udah gas aja Yud" ucap Rayya.

Yuda langsung belok ke arah "jalur alternatif" itu. Awalnya biasa saja tak ada yang aneh dan mencurigakan, masih seperti jalur tol pada umumnya. Tiba tiba Langit menjadi gelap seperti malam, padahal saat itu masih siang. Dan yang awalnya jalur tol seketika berubah menjadi sebuah Pedesaan.

"What the.." ucap Kia yang kaget melihat sekelilingnya.

"Ya keknya si cuma lewat pedesaan gitu abis itu tembus ke mana gitu" ucap Yuda.

"Tapi ini langitnya berubah jadi malem, ini masih jam 12 siang Yud" ucap Zhano.

"Lah iya juga.. Anjir" ucap Yuda.

Laras mengamati sekelilingnya, ia lalu mengingat kejadian yang di alaminya 5 tahun lalu, saat ia masih kecil saat ia dengan keluarga nya melewati sebuah jalur alternatif dan sadar bahwa mereka sedang di sesati oleh setan. Setelah mengingat itu Laras sontak paham dengan keadaan ini ia langsung ber dzikir.

Pedesaan itu kosong, tidak ada lampu yang menyala dari rumah rumah dan sepertinya tak ada orang disana. Setelah beberapa menit mereka baru melihat orang disana, setelah maju beberapa meter, ada seorang yang menatap ke arah mobil dari jarak kira kira 60 meter. Mereka pun lewat di sebelah orang itu, mereka sangat kaget melihat seorang itu. Wajahnya hancur tak berbentuk, saking kagetnya Kia sampai pingsan disana. setelah 1 menit tiba tiba di depan mereka muncul sosok sosok yang seram dan banyak sekali sampai tak terhitng, mereka mempunyai baju/tampilan yang beda tetapi wajah mereka sama seperti seseorang yang tadi mereka lihat.

"Apaan ini YaAllah" ucap Yuda sambil menutup matanya.

"Yud jangan nutup mata yud lo nyetir!!" ucap Zhano.

"Gimana ga tutup mata orang ini pada serem serem semua" ucap Yuda.

"Lo pada alay deh, tinggal doa aja susah banget" ucap Maira.

"Tau nih, Yuda juga" ucap Laras.

"Ya kan lo pada mah tiap detik dimana aja liat lah gua jarang jarang" ucap Yuda.

"Udah udah pada doa" ucap Laras.

Mereka semua pun berdoa, ditengah tengah doa ia mengingat pesan ayahnya sebelum ia berangkat.

Flashback

Laras pamit kepada Ibu dan ayahnya sebelum berangkat.

"Hati hati ya nak, jangan lupa berdoa" ucap Ayah Laras.

"iya yah" ucap Laras.

"Oh ya kalau kamu lewat jalur alternatif, baca doa yang ayah kasih ya sama nanti kalo gabisa keluar ikutin mobil avanza hitam" ucap Ayah Laras.

"Maksud ikutin mobil avanza itu gimana?" ucap Laras.

"Udah kamu nurut kata ayah, sana berangkat udah ditunggu teman teman mu" ucap Ayah Laras.

Dengan perasaan yang bingung sekaligus penasaran Laras menuruti kata Ayahnya dan langsung masuk ke mobil.

Dendam TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang