S2 | 13: Catch

29 7 0
                                    

Dini mengalihkan pandangannya lalu lanjut berjalan. Untung saja Laras segera bersembunyi di balik tembok. "Kalo ga cepet mati gue disini.. sial sialnya ku bertemu dengan cinta semu! ini mading ganggu banget sih" batinnya kesal.

Lalu ia lanjut berjalan tetapi kali ini ia lebih perlahan dan hati hati, ia lalu melihat Dini belok ke arah kelas 12C. Laras lalu bersembunyi di tempat yang sudah di tentukan di rencana.

Laras sangat jenius dalam membuat rencana, ia membuat dua kemungkinan, yaitu Dini akan pergi ke lantai dasar, lantai 2 atau ruang ekskul, jadi dia sudah mempunyai rencana matang.

"Okey sekarang tinggal tunggu Kia" batinnya.

---

sus

lrs.
pada dimana? dia ke lt2, dia ngadain ekskul soalnya dia sama nana, kita ke plan B berarti

yuda
mau sampe, dikit lagi

lrs
okey kalo gitu, pada siap di posisi ya nanti!

lrs.
@kia

kia
masih otw di jalan

kia
gue juga tadi di suruh ke kelas 12C

zhan
sesuai rencana plan B okey!

---

"Bener ternyata.. dia mau ngapain disana?"

---

sus

lrs
oke, gue udah di posisi

mai
sip

---

Setelah beberapa menit ia menunggu, ia lalu mendengar suara motor dari luar, jelas itu Kia dan Maira. Setelah melihat Kia masuk ke dalam sekolah, Ia lalu bersiap menaruh ponsel di dalam saku celananya lalu merisletingnya.

Tiba tiba ada seseorang di sebelah kananya. "Ras.."

"Duh bocah bikin kaget aja!" lirih Laras, ia tadi kaget karena Kia tiba tiba mengageti dirinya.

"Nih gue bawain kuda poni" bisik Kia sembari memberikan sebuah wig kepada Laras.

"Thanks, ga salah gue pilihin lo potong yang pasaran dulu haha"

Mereka berdua berencana untuk memakai baju yang sama agar tidak di curigai, dan Laras bukan orang yang suka memakai gaya rambut berponi jadi ia minta Kia membeli wig poni agar bentuk rambutnya bisa mirip dengan bentuk rambut Kia.

Setelah itu Laras berjalan seperti biasa dengan kaki yang sedikit di tekuk agar tingginya terlihat lebih pendek. Ia lalu sampai ke kelas 12C, ia membuang nafas lalu membuka pintu kelas itu.

Di dalam sana gelap bahkan Laras tidak bisa melihat apa apa walau ruangan itu sudah di terangi oleh cahaya bulan. Beberapa detik kemudian ada suara tepukan tangan dan bayangan perempuan di ujung ruangan yang gelap itu.

"Haha.. good plan"

"Kamu terjebak, Laras"

Laras sedikit terkejut akan itu, bagaimana bisa Dini mengetahui bahwa itu adalah Laras? bagaimana ia tau soal ini?

"Kau pikir aku terjebak? such a stupid Feiwang"

Dini yang tadinya santai seketika membeku "Feiwang?.. kok Laras bisa tau.."

Laras mendengar suara sepatu mendekat ke arahnya, ia langsung mengeluarkan pisau kecil dari saku belakangnya. Ia lalu mengarahkan pisau itu kedepan wajahnya lalu keluar darah dari pisau itu dan rintihan dari seorang perempuan.

Dendam TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang