"Ortu nya kali, kenapa sih lu? akhir akhir ini sensi banget, pms ya?" tanya Kia dengan nada sedikit menggoda.
"Tapi tadi di mobil udah TP sama ortunya, masa tp lagi sih, ortunya ga se listrik itu" ucap Yuda.
TP = telepon
"Strict kali, bukan listrik" ucap Rendra.
"Yaelah sama aja, beda dikit doang" ucap Yuda.
"Udahlah biarin aja Yud, urusan keluarga kali.." ucap Maida.
"Btw mau gue beliin kiranti ga?" tanya Maira.
"Eh maksud lo?!" ucap Yuda sedikit memekik.
"Yang pms ngamuk nih" ucap Alwi.
"Anjir lo semua, gua tandain ya!" ucap Yuda sembari melempar sebuah bantal sofa.
Mereka semua lalu perang bantal sofa. "Kenak lo Yud!" ucap Maira.
Laras mematikan telepon ponselnya lalu berjalan untuk mengambil tasnya yang berada di sofa.
"Gue ada urusan bentar, kalo mau makan minta talangin Yuda aja, makan terserah dimana" ucap Laras.
"Gue lagi bokek njrit" ucap Yuda.
"Ntar duit lo gue TF, tenang" lanjut Laras.
Laras lalu berjalan keluar dari Villa, lambat laun sosoknya hilang dari pandangan mereka.
"Mau kemana dah tu orang?" tanya Yuda.
"Serius deh, Yuda dari tadi sensi banget gila!" ucap Alwi.
Yuda melempar bantal sofa ke arah Alwi. "Cih, sensi darimana!" ucap Yuda.
"Tuh sensi tuh" ejek Alwi.
Mereka lalu lanjut berperang bantal sofa membuat villa menjadi berantakan.
"Felix bagian beresin ya HAHAHA" ucap Rendra sembari tertawa puas.
"Dih"
---
Beberapa hari sudah mereka di Bali, Laras tak pernah ikut jalan jalan ke pantai dan sebagainya, ia selalu mendadak ada urusan. Teman temannya tak di beritahu soal urusan yang ia maksud itu, ia selalu bilang urusan urusan urusan.
"Laras kenapa sih? dari kemarin ada urusan mulu, punya kerjaan kah?" bisik Kia kepada Maira.
"Tau lah, kita ke mall mau ga?" bisik Maira.
"Laras?" tanya Kia.
"Udahlah biarin, toh dia juga kayanya capek" ucap Maira.
Mereka berdua pun berjalan melewati Laras yang tengah duduk di sofa sembari bermain dengan ponselnya.
"Ras, lo mau ikut ke mall?" tanya Kia.
"Gue lagi capek banget, anyway lo mau ke mall mana? agak jauh loh dari sini" ucap Laras.
"Gapapa lah, mau liat liat aja" ucap Maira.
"Yaudah sana" ucap Laras.
"Bye rass"
Mereka berdua pamit lalu keluar dari villa. Mereka berdua menuju mall di Denpasar yang lumayan terkenal.
Saat sudah memutari mall itu Kia merasa ingin buang air kecil, kia lalu izin ke Maira untuk ke kamar mandi sebentar. Maira mengangguki, sembari menunggu Kia menyelesaikan urusannya di kamar mandi, Maira berjalan sebentar untuk menghilangkan rasa suntuk, saat tengah berjalan tiba tiba ada seorang wanita bertinggi 169 cm menabrak Maira dan membuatnya terjatuh. Wanita itu memakai dress pendek berwarna hitam dengan tas bermerek di tangannya.
"Kamu gapapa?" tanya wanita itu.
Wanita itu menatap wajah Maira dengan tatapan yang dalam. "Kamu Almaira ya?" tanya wanita itu.
Maira sedikit terkejut akan pertanyaan wanita itu, bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia Maira. Maira lalu menatap dalam wajah wanita itu dan wajah wanita itu mirip sekali dengannya.
"Iya, anda siapa ya?" balas Maira.
"Saya ibu kandung kamu" ucap wanita sembari berdiri dari jongkoknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Teman
Misteri / Thriller12 Sahabat, Laras, Kia, Maira, Raya, Lila, Dini, Fiona, Yuda, Narendra, Zhano, Felix, Alwi. Mereka hanya latihan drama tetapi mereka malah di hadapi beberapa peristiwa yang aneh. Setelah peristiwa aneh itu selesai, niat asli salah satu dari mereka t...