---
Kembali ke Laras, Kia dan Maira, mereka masih tetap berjalan di dalam gedung tua itu sampai tiba tiba ada suara tembakan berasal dari belakang mereka dan Kia yang berada di samping Laras tersungkur dengan punggung yang berdarah akibat tembakan.
Mereka berdua langsung menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang menembakkan ini ke Kia, dan ternyata di belakang ada Dini dan Fiona, dan Dini masih menodongkan pistolnya ke arah mereka lalu menurunkannya.
"Nice to meet you, Laras and Maira" ucapnya dengan seringai jahat.
"Mau lo apa sih? lo ga cukup buat persahabatan kita hancur?" tanya Maira dengan nada marah.
"Persahabatan? sahabat apa yang menghancurkan keluarga sahabatnya sendiri?" ucap Dini.
"Saat itu, saat dimana perusahaan keluarga gue masih jaya, ekonomi stabil tapi tiba tiba ini cewe ngehancurin semuanya, dia bikin fitnah yang buat keluarga gue hancur!" ucap Dini sembari menunjuk ke arah Kia.
"Fitnah?" Maira mengeluarkan pisau kecil dari sakunya lalu ia maju ke arah Dini dan ia mengarahkan pisau itu ke arah Dini. Tetapi sayang, seseorang sudah mengarahkan pisaunya terlebih dahulu ke arah Maira sebelum Maira dapat mencapai Dini.
"Felix?!" pekik Laras.
Maira tersungkur di hadapan Dini, Laras membeku saat itu juga, ia tak dapat menganalisa kejadian yang ia hadapi sekarang, ia tak tau harus berbuat apa.
Felix berjalan ke arah Dini lalu Dini menembakan pistolnya ke arah kepala Felix, Felix tersungkur tepat di sebelah Maira. Laras semakin kaget, wajahnya menunjukkan bahwa ia terkejut dan ia membeku pada saat itu, tak bisa berbuat apa apa.
"Hahaha" Dini tertawa jahat di hadapan Laras yang tengah membeku.
"Dini?.. lo udah apain Maira sama Felix?" tanya Fiona.
"Felys nya udah ilang ya? sayang sekali, ada kata kata terakhir? Fiona?" tanya Dini sembari menodongkan pistolnya ke arah Fiona.
Fiona membeku sesaat saat dini mendongkan pistolnya ke arahnya "Dini, maksud-" ucapannya terpotong karena tiba tiba Dini menembakkan pistolnya ke arahnya, ia lalu tersungkur.
---
Sejak kecil Fiona mengidap Dissociative Identity Disorder atau Kepribadian Ganda, adalah suatu kondisi kesehatan mental, ketika seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda antara satu dengan lainnya. Pengidap gangguan ini mengalami kepribadian yang berubah-ubah, tetapi hal ini tidak disadarinya.
Ia punya kepribadian kedua yang bernama Felysta, sifat dari kepribadian ini adalah cuek, dingin, tak berperasaan, tak punya belas kasih, sadis, selalu memandang dengan tatapan kosong.
Fiona menceritakan soal kepribadian gandanya hanya kepada Dini, dan Dini memanfaatkan itu untuk rencana rencana gilanya, contohnya membunuh beberapa temannya sebelum ini.
---
Laras masih tetap membeku dengan wajah terkejut, lalu ia memgambil sebuah pistol dari sakunya.
"Now your turn, Laras"
Dini lalu menodongkan pistolnya ke arah Laras. Tetapi belum sempat Dini menarik pelatuknya, Laras sudah menembakkan pistolnya ke arah Dini.
"Right on the target" ucap Laras.
Laras mengisi kembali peluru di pistol itu lalu ia merasa bahwa namanya di panggil, ia menoleh ke arah suara itu ternyata itu adalah Zhano.
"Lo.. ngapain ras?" tanya Zhano.
"Menurut lo?"
"Gue tau semuanya, semua rencana lo"
"Maksud lo?"
"Kalo boleh jujur, gue bisa baca pikiran orang lain"
"Jadi gue tau lo siapa, dan rencana lo" lanjutnya.
Laras membeku sesaat lagi mendengar perkataan Zhano. "Terus?"
"Gue minta lo berhenti, gue tau ini rencana ibu kandung lo, tapi gue mohon.." pintanya.
"Gausah bawa bawa ibu kandung gue" Laras yang emosi karena ibu kandungnya di bawa bawa oleh temannya, ia langsung menembakkan pistolnya ke arah Zhano.
"Ras.." rintih Zhano setelah ia ditembakkan pistol oleh Laras, dan peluru itu tepat mendarat di jantung Zhano.
Tak selang lama, tiba tiba ada seseorang yang menusuk punggung Laras dari belakang Laras, orang itu mencabut pisaunya dari punggung Laras dan Laras langsung tersungkur jatuh. Dan orang itu adalah, Dini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Teman
Mystery / Thriller12 Sahabat, Laras, Kia, Maira, Raya, Lila, Dini, Fiona, Yuda, Narendra, Zhano, Felix, Alwi. Mereka hanya latihan drama tetapi mereka malah di hadapi beberapa peristiwa yang aneh. Setelah peristiwa aneh itu selesai, niat asli salah satu dari mereka t...