Esoknya setelah pulang sekolah, mereka semua memutuskan untuk bermain di rumah Laras tanpa Fiona. Sesampainya di rumah Laras, Laras menyuruh mereka semua duduk, ia menarik nafas panjang dan mulai berbicara
"Kepada ananda Yudha Arjuna Wiratma di persilahkan untuk menceritakan semuanya" ucap Laras dengan nada lega dan senyum tipis di wajahnya.
Yuda pun menceritakan kecurigaannya terhadap Fiona termasuk suara seorang perempuan yang mirip dengan Fiona, mendengar itu mereka semua terkejut. Awalnya mereka tidak percaya, tetapi mereka baru sadar kalau Fiona selama disana tidak terlihat sama sekali.
"Nana perasaan sama Dini deh" ucap Kia, ia tidak percaya akan itu.
"Ga, Nana ga sama gue" ucapan Dini itu membuat mata mereka semua melebar, mereka kaget akan ucapannya.
Mereka saling menatap lalu matanya terpana ke arah dini seolah menanyakan sesuatu.
"Gue ada di ruangan yang di ceritain cuma gue ga liat apa apa" lanjut Dini sedikit terbata bata.
"Tapi, kenapa.. dia mau bunuh kita? ngaco nih" ucap Lila sedikit bingung.
Mereka semua terdiam, mencoba mencerna semua ini, kenapa Fiona melakukan ini? apa yang dia sembunyikan selama ini?
"Gimana kalau kita jauhin Nana untuk sementara waktu? sampai mungkin Rayya ketemu terus kita coba tanya ke dia soal itu.." ucap Maira mencoba memberikan sebuah solusi.
Mereka semua menyetujuinya lalu setelah obrolan menegangkan itu, Laras mencoba mencairkan suasana.
"Rayya gimana? ada peningkatan?" tanya Laras.
"Katanya sih masih belum ketemu, dan ga ada tanda tanda, polisi udah cari ke sekitar sana cuma ga ada, kalo sampe bulan depan ga ada, kasus ini bakal ditutup sama polisi" jelas Lila.
"Miras sih" ucap Rendra.
"Miris ren" balas Yuda ketus.
Mereka semua pun berbincang bincang sampai pukul 7 malam, setelah itu mereka pulang ke rumah masing masing.
2 Hari kemudian, mereka semua cuekin Fiona, dan jika diajak ngobrol mereka akan membalas dengan SPJ(Singkat Padat dan Jelas). Fiona merasa aneh dengan teman temannya, selama 2 hari ini tidak pernah mengajak ia mengobrol bahkan ketika diajak ngobrol mereka menjawabnya dengan SPJ. Fiona pun memberanikan diri untuk bertanya mengapa mereka mencueki dirinya ke Laras.
"Ras.. kenapa yang lain cuekin gue?" tanya Fiona ke Laras yang sedang menulis di sebuah binder.
"Gini ye, anak anak ngedenger lu ngobrol sama someone gitu ya obrolannya isinya tentang ngebunuh kita, anak anak curiga sama lu soalnya tu cewe suaranya mirip elu" jawab Laras singkat dan jelas.
Wajah Fiona shock, tetapi Laras tak memperdulikan itu.
"Oh ya, pas kita semua mencar lu kemana?" sambung Laras.
"Anjir sumpah ki gua ga ada ngobrol sama siapapun disana even dari cc (Circle) kita juga, oh ya gue pas itu kaya cuma muter muter aja disekitaran sana ga sampe masuk ruangan ruangan gitu si" balas Fiona.
Laras bingung karena ia sama sekali tidak melihat Fiona di ruangan itu padahal seharusnya mereka berada si ruangan yang sama.
"Oh ya gua pen bilang sesuatu" ucap Fiona.
"Apa?" ucap Laras penasaran, ia menatap Fiona dengan tatapan sinis.
"Gue mimpi sesuatu, gue ngeliat Rayya ngesot ngesot minta tolong ke kita tapi kita ga denger sama sekali padahal jarak Rayya sama kita itu agak deket, ya sama gitu pas kita ngedenger suara Lila teriak teriak, patokannya disitu. apalagi suaranya Rayya lebih gede dari Lila masa kita ga denger, yakan?" jelas Fiona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Teman
Mystery / Thriller12 Sahabat, Laras, Kia, Maira, Raya, Lila, Dini, Fiona, Yuda, Narendra, Zhano, Felix, Alwi. Mereka hanya latihan drama tetapi mereka malah di hadapi beberapa peristiwa yang aneh. Setelah peristiwa aneh itu selesai, niat asli salah satu dari mereka t...