Mereka semua saling menatap satu sama lain kecuali dini, terpancar dari wajah mereka semua wajah wajah kesal. Mereka semua langsung memaki Dini saat itu juga, setelah hal yang terjadi dan hampir membuat Kia terluka, ia baru sadar? dasar.
"Orang gila lo, dari semua yang kita alamin sampe Kia terbang terbang gitu, lo baru sadar?" ucap Rayya kesal, nafasnya terengah engah karena ia mengucapkan itu dengan cepat, semacam ngerap lah.
"Tau nih, gue muak ya dari tadi cuma gara gara bacotan lo doang, gue udah bela belain nyari" ucap Yuda sama kesalnya.
Mereka semua melontarkan kalimat kalimat yang menggambarkan bahwa mereka kesal dengan Dini, karena ia egois, tak memikirkan perasaan temannya
"Udah udah, lo juga sama bacotnya yud, mending kita cari cara buat keluar dari sini gausah ngebacot kalian semua" ucap Lila.
"Tapi gimana?" tanya Rendra.
Setelah Rendra melontarkan pertanyaan itu, mereka semua jadi sadar bahwa mereka kekunci disini dan tak mungkin bisa keluar, di ruangan itu tak ada jendela atau ventilasi lainnya, pintu sulit di buka karena di kunci dari luar.
"Gimana kalo di jebol...?" ucap Felix, ide yang buruk tetapi mungkin mereka bisa keluar.
"Ngaco lo, lo mau kena kasus? apalagi ngerusakin fasilitas sekolah, gue rasa ini ruangan rahasia, soalnya gue gapernah denger sama sekali, gue udah sering masuk kesini tapi gapernah liat ruangan itu, ntah gua yang ga liat atau ga merhatiin aja. Jadi kalo ketauan jebol pasti kita semua bakal di tuduh nyolong atau yang lain lah" ucap Maira.
"Bener si, emm gimana kalo kita panggil polisi? or someone else, maybe they can help us .." ucap Laras dengan logat yang seperti orang amerika Asli.
Laras memang berbakat soal berbahasa Inggris, ia terkenal memenangkan beberapa kejuaraan, nasional maupun internasional.
"oke gue coba ya" ucap Rayya, lalu ia membuka ponselnya lalu ia melihat kalau disini ga ada sinyal sama sekali.
"Ga ada sinyal men.. kok gini sih" lanjutnya, ia memindahkan handphone nya dari kanan kekiri berharap ada sinyal.
"Ga ada data kali lo, lo kan miskin data HAHAHHAHA" ucap Yuda lalu tertawa.
"Ngga ye, gue baru aja ngisi tadi" ucap Rayya.
Beberapa dari mereka mengecek sinyal di handphone mereka, dan benar saja disana tak ada sinyal sama sekali, mereka semua bingung dan putus asa, apa yang harus mereka lakukan?
hampir 15 menit mereka saling menatap satu sama lain, bingung, dan mereka tidak mengobrol sepatah katapun di tengah tengah keheningan Zhano berkata
"Kita tunggu pagi aja ya? kalo misal kita di tanya kenapa disini bilang aja yang sebenarnya ya??" ucapnya dengan nada lembut.
Mereka semua awalnya ragu tetapi akhirnya menyetujui perkataan Zhano. Merekapun akhirnya mengobrol santai untuk mengisi waktu luang.
"Ini kita ga ada penerangan sama sekali loh.. kalo pake flash hp lama lama low bat" ucap Laras.
"Gapapa deh, kalo udah kek 40 atau 30 persen ganti hp aja, kita ada 12 orang masa ga cukup sampe pagi?" ucap Zhano.
"Lo inget ga si pas Rendra kentut? gila jorok banget dia ga sadar apa ya" bisik Kia ke Fiona, tetapi bisikan Kia terdengar oleh Rendra.
"Ada yang ngomongin gua nih" ucapnya dan tatapan matanya menuju ke langit langit ruangan.
"Duh kedengeran nih" ucap Kia.
"Emang sejak kapan gua kentut?" tanya Rendra dengan tatapan sinis menatap Kia.
"Eh gausah sok lupa lo, gue masih inget ye pas hari itu gila kentut lo bau banget" ucap Yuda.
"Tau nih, minimal kentut ga di depan muka gua lah ya" ucap Alwi menyindir Rendra.
Mereka semua lanjut mengobrol, mungkin sudah 30 menit mereka mengobrol, lalu Fiona menanyakan jam kepada Maira.
"oh sekarang jam 11, wait.. HAH? JAM 11? ANJIR" ucap Maira kaget.
"Hah anjir serius" ucap Zhano.
Mereka semua pun mengecek handphone masing masing, yang benar saja, jam menunjukkan pukul 11?!! perasaan tadi masi jam 8 an deh kok bisa jam 11.
"Ya Allah ini mimpikan Ya Allah" ucap Kia sambil mengucek ngucek matanya berharap ini semua hanyalah mimpi.
Mereka semua shock akan kenyataan yang ada di hadapan mereka sekarang, mereka merasa akan ada sesuatu yang berbahaya menanti mereka di depan.
"Udah udah, mending kita doa aja minta pertolongan sama Allah" ucap Rayya.
"Oke, mari kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing masing, berdoa mulai.." ucap Rendra.
"seng nang kene agama ne Islam kabeh, goblok" ucap Yuda di tengah keheningan.
translate: yang disini agamanya islam semua, tolol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Teman
Misteri / Thriller12 Sahabat, Laras, Kia, Maira, Raya, Lila, Dini, Fiona, Yuda, Narendra, Zhano, Felix, Alwi. Mereka hanya latihan drama tetapi mereka malah di hadapi beberapa peristiwa yang aneh. Setelah peristiwa aneh itu selesai, niat asli salah satu dari mereka t...