S2 | 11: Nginep Atau Ngga

23 7 0
                                    

"Stupid, ya gue manggil forensik lah!"

Laras memutarkan bola matanya kesal. "Dokter forensik yang di panggil sekolah tu abal abal an, makannya bisa kak Dhira yang ketuduh" lanjutnya.

"Gue paham, kejadian kita yang di sekolah july kemarin itu maksudnya apaan? lo pada tau ga? kita belum sempet ngobrol soal itu" tanya Yuda.

Mereka kembali mengingat kejadian itu, mereka masih tak bisa menganalisa kejadian itu karena kejadiannya seperti sangat berantakan.

"Clue please!" ucap Rayya.

"First, boneka ilang, Paparazi-"

"Stop sampai di paparazi, lo masi nyimpen paparazi nya ga?" Kia menyela omongan Laras.

Maira membuka ponselnya lalu menemukan foto paparazi itu masih tersimpan di hp nya. "Gue ada!"

Maira menunjukan foto foto itu kepada teman temannya. "Did you guys realize, Di foto paparazi itu ga ada Dini sama sekali. Ada yang tau Dini kemana?" tanya Laras.

Mereka semua lalu mencoba mengingat ingat kejadian pada hari itu. Saat mencoba mengingat ingat, Rayya tiba tiba di beri penglihatan. Kalau akan ada pertengkaran hebat yang terjadi di antara mereka semua dan merenggut nyawa satu persatu sahabatnya, tak hanya itu ia melihat, lapangan basket, kamar yuda, sebuah villa dan gedung lama yang tak berpenghuni.

"Ray.."

"Rayya..!"

Rayya lalu membuka matanya, ia terkejut karena di bentak oleh Kia.

"Sorry sorry" ucapnya.

"Gue ga liat apa apa sih, Dini ga pamit kemana mana kok" ucap Rayya.

"Terus paparazi itu?..."

"Udah udah lanjut ke clue selanjutnya" Yuda menyela omongan Laras.

"Kertas target.. then.. Perut lo yang ditusuk ray!" ucap Laras.

"Sh*t.. lo masi ada kertasnya?" tanya Yuda.

"Ga, udah gue buang. Anyway, gue di tusuk di perut kanan and it same as Lila" ucap Rayya.

"Nana kidal ga?" tanya Laras.

"Setau gue si ngga" balas Zhano.

"Yang nusuk gue cewe, gue inget banget, tapi dia pake jubah hitam jadi gue ga keliatan jelas mukanya.."

"Gimana caranya gue tau dia cewe karena tangannya cewe banget, dan bodynya juga bukan yang kekar gitu, jadi menurut gue dia cewe. And dia pake gelang yang sama kaya Nana" ucap Rayya serius.

"But gelang yang dia pake itu pasaran! gimana caranya kita tau dia Nana?" keluh Alwi.

"Lo inget suara yang gue denger ga pas itu? yang bicara soal bunuh bunuh an" ucap Zhano

"Omong omong soal bunuh, kemarin pas persami gue denger Nana sama Dini lagi ngomong soal ngebunuh Kia, dan mereka ada niatan buat bunuh kita semua biar rencana mereka itu lancar tanpa hambatan" saut Laras.

"What?!, udah gila mereka berdua!" bentak Yuda.

Ruangan pun hening, mereka semua benar benar tak habis pikir, sebuah hal yang tidak masuk akal terjadi di tengah pertemanan mereka.

"Sekarang, apa rencana kita?" tanya Felix di tengah keheningan.

"Kita amati dulu rencana dia, include beberapa pembicaraan dia yang tadi gue omongin" ucap Maira.

"But maybe we can't, cause she is the hire of JK Company.. pasti susah buat ngehalang dia" keluh Laras.

"Artinya apa bang messi?" tanya Yuda.

Dendam TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang