15: Mimpi

39 11 0
                                    

"Lo semua baca doa, jangan ada yang ga fokus! Yud if u see mobil Avanza hitam, just folow it okey? don't ask anything about it just folow it." ucap Laras dengan wajah serius. Yuda tak pernah melihat wajah Laras seserius ini.

Mereka semua membaca doa sesuai perintah Laras. Benar saja apa yang dikatakan Laras, ada sebuah mobil Avanza hitam yang melaju kencang dari arah yang berlawanan dengan arah mereka. Laras langsung menyuruh Yuda mengikuti mobil itu. Yuda langsung fokus ke depannya tak peduli apa pemandangan di depannya, tak lama mobil Avanza itu menyalip mobil mereka, Yuda langsung menekan gas dan mengikuti mobil tersebut.
Syukurlah mereka keluar dari pedesaan itu, dan sekarang mereka berada di jalan tol dan seperti nya mereka sudah dekat dengan Kediri.

"Anjay bentar lagi kediri, tadi gua kira cuma sejam dua jam njay ternyata..." ucap Zhano.

"Eh iya coy udah jam brp nih udah pagi jam 2 an" ucap Rayya.

"Iya nih, tapi syukur lah kita gaperlu ngabisin waktu banget di mobil, gua udah eneg" ucap Kia.

"pengen gua kasarin tadi setan nye, sok asik bet tiba tiba muncul dih kaya kenal aje" ucap Rayya emosi.

"Sabar napa, setan aje lu urusin kenapa kaga felix aja?" tanya Maira.

"Dih amit amit ama si felix, bocah sinting" ucap Rayya.

"eleh bilang aje lu pengen" ucap Kia sambil menyenggol lengan Rayya.

"Eh tapi si felix.."

"Tuh kan, nanyain felix cie cie" Laras memotong ucapan Rayya.

"Gini nih, makannya gua agak males ngomong ama orang sinting contoh nya pacarnya Yuda" ucap Rayya.

"Maksud lo apa?" ucap Laras dan Yuda bersamaan sembari menatap ke arah Rayya.

"Ekhem, pantes aja Alwi virtual" ucap Zhano.

"Kok malah Alwi? nyambungnya dimana coba?" tanya Maira.

Mereka pun lanjut mengobrol sampai
Beberapa jam kemudian mereka sampai ke exit toll dan sudah tiba di kediri. Tetapi rumah Kakek Laras masih dibilang agak jauh mungkin menghabiskan waktu 40 menit untuk sampai setelah exit toll.

"Mampir Minimart gimana? agak pegel badan gue, perlu kopi.. hehe" kekeh Zhano.

"Masi agak jauh si Minimart nya, ya tapi ga jauh jauh amat, gimana? jadi?" tanya Laras.

"Udahlah gaskeun, eh ya si Lila ma dini ga ikut napa? sama si nanang" tanya Yuda.

"Lo ga baca grub apa gimana? jelas jelas biar ga grudukan izinnya, kita kan agak lama paling 2 harian, belum perjalanan jakarta" ucap Laras.

"Si Fiona kan lagi staykesen ceunah" ucap Kia dengan nada nyeleneh.

"staycation atuh ki" ucap Rayya.

"Sama aja si beda tengahnya doang" ucap Kia.

"Terserah lu sumpah gua capek" ucap Rayya.

10 menit kemudian akhirnya mereka tiba di Minimart yang di maksud.

"Gua aja ye yang turun? lo pada titip apa cepet" ucap Laras.

"Gue seperti biasa kan lo tau" ucap Zhano sambil menaikan kedua alisnya.

"Dih alis lo sok asik, gue ini deh kopi memories yang ungu sama poci yang cnc" ucap Rayya.

"Gue ini deh susu mini yang full cream sama poci ya terserah yang mana" ucap Maira.

"Gua sama deh poci aja" ucap Kia.

"Gitu aja? oke" ucap Laras lalu menutup pintu mobil dan berjalan masuk ke minimart.

"huft, gue tadi malem mimpiin Laras cok" ucap Kia.

"Maksud lo?" tanya Yuda.

"Di mimpiin cewe aja lo cemburu yud, belum si Laras di mimpiin cowo" ucap Zhano.

"Ga ye, astagfirullah" ucap Yuda sambil mengusap usap dadanya.

"Pas gua tidur tadi, gua mimpi ada di sebuah hutan terus ada orang yang berusaha bunuh gue then Laras dateng buat nolongin gue, cuma gue ga tau lanjutannya karena gue tiba tiba bangun" ucap Kia.

"Ga ada yang aneh si sebenernya, kan mimpi cuma bunga tidur" ucap Rayya.

"But sometimes, mimpi bisa aja jadi sebuah pertanda.. gua pernah kejadian" ucap Maira dengan nada serius.

"Kejadian gimana?" tanya Zhano penasaran.

"Lo masi inget tentang Rayya Rayya itu? ya gue masih gatau mayatnya sebenernya siapa. but, gua mimpi di kelas ada Rayya yang keliatan menyendiri and then... yup dia bundir tepat di mata gue and kejadian langsung seminggu kemudian" ucap Maira.

"Bentar bentar, gua keknya mimpi yang sama deh sama Kia, literally.. 2 hari lalu!" ucap Yuda membuat semua yang ada di mobil shock mendengar itu.

Dendam TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang