ENDING S2

25 4 0
                                    

"Kenapa tidak kamu terima saja perjodohan itu?" tanya Xandra.

"Tadi saya sudah bilang, saya ga suka di jodohkan, itu kuno"

"Okay back to the topic, so mas mau kan kerjasama sama saya?" tanya Xandra dengan wajah penuh harapan.

Aiden tersenyum tipis, "Mau"

Xandra langsung bersorak bergembira, ia sungguh senang ntah karena Aiden tampan atau karena Aiden mau bekerjasama dengannya.

---

Setelah rencana yang matang, Laras dan Aiden mengetahui kalau Dini sedang berada di Amerika untuk melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan.

Mereka berdua langsung berangkat ke Amerika keesokan harinya lalu mencari informasi tentang keberadaan Dini.

"Dia di salah satu restoran ayahku" ucap Xandra.

"Jadi gimana? langsung?"

Xandra mengangguk tanda menyetujui, mereka berdua langsung menyusun rencana dan berangkat ke restoran ayah Xandra.

"Sesuai rencana ya Santi" ucap Aiden dengan nada mengejek.

Xandra tiba tiba mengingat Yuda yang sering mengejek namanya seperti ini, senyum di wajahnya langsung pudar "Kok santi sih?" tanya Xandra.

"Mirip soalnya namanya" balas Aiden.

Mereka pun sampai di restoran yang di maksud, restoran itu adalah restoran fine dining yang lumayan terkenal.

Xandra turun dari mobil dan masuk ke restoran itu, ia langsung di sambut oleh beberapa pelayan yang langsung menundukkan kepalanya saat melihat Xandra. Xandra lalu berjalan ke meja kasir untuk bertanya soal keberadaan Dini.

Setelah mendapat informasi ia langsung menuju ke meja yang di maksud, meja nomor 26. Sedangkan Aiden hanya berjaga di mobil sembari mengarahkan Xandra untuk memulai rencana.

"Okey Xandra, ask to your waiter to call Dini to the manager's room" ucap Aiden di earphone bluetooth yang terpasang di kuping Xandra.

translate: okey Xandra, minta pelayanmu untuk menanggik dini ke ruang manager

Xandra lalu mengobrol kepada salah satu pelayan untuk menyuruh Dini ke arah ruang manager.

"Now your turn" ucap Aiden.

translate: sekarang saatmu

Xandra lalu naik ke lantai atas menuju ke ruang manager, ia langsung masuk tanpa mengetuk sama sekali, sedikit tidak sopan tetapi ini urgent.

Kebetulan sekali, manager restoran itu hari ini sedang cuti jadi ruangan itu kosong. "Aman" gumamnya.

Suara ketukan pintu terdengar dari luar ruangan manager. "Come in" teriak Xandra.

translate: masuk

Seorang perempuan masuk ke ruangan itu, tak lain tak bukan itu adalah Dini. Xandra lalu memutar posisi kursinya yang tadi membelakangi Dini sekarang menjadi ke arah Dini.

"Welcome to L.A, Andini" sapa Xandra.

Dini langsung membeku saat melihat siapa yang ada di depannya sekarang, ia menelean ludahnya kasar. "Lo mau apa sih?" tanyanya panik.

"Gue mau lo bayar semua yang telah lo lakuin ke sahabat sahabat gue"

"Cih, gausah banyak gaya, gue tau lo yang nembak Yuda"

Xandra memukul meja yang ada di depannya dengan keras. "Gausah bawa bawa Yuda!" pekik Xandra.

"Aduh Larasnya marah" ejek Dini.

Xandra lalu mengeluarkan pistol dari sakunya. "Gue bukan Laras, gue Xandra!" ucapnya lalu mengarahkan pistol itu ke arah Dini dan menembakkan pistol itu.

Dor.

---

Suara mobil berlalu lalang, semua orang membicarakan tentang hilangnya sang Pewaris Perusahaan, Zelfana Andini Jayakusuma. Ia dikabarkan tak pulang 2 bulan dan di nyatakan menghilang saat tengah berlibur di Amerika. beberapa petugas di kerahkan untuk mencari keberadaan Andini tetapi pencarian itu nihil.

"Sesuai permintaan anda nona.." ujar seorang laki laki sembari menunduk ke arah wanita yang berdiri tepat di depannya.

"Baiklah, laksanakan tugasmu sekarang!" ucap Wanita itu.

Laki-laki itu mengangguki suruhan wanita itu lalu keluar dari ruangan bernuansa hijau tua dengan properti keemasan.

"Dendam Teman hanyalah omong kosong, Dendam keluargalah yang menjadi awal permasalahan ini di mulai, dan Balas Dendamku baru di mulai sekarang, akan kunantikan kematian mu Kemala Ningrat Jayakusuma" - Phy

ENDING
~~~~~~~~~~~~~~~~

Dendam TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang