12: Tragedi bakpao ijo

38 14 4
                                    

Maira kaget mendengar cerita Rayya, mereka tidak mendengar suara dan teriakan Rayya sama sekali padahal jarak antara mereka dengan Rayya terbilang cukup dekat.

"Ya gitu, gue juga mikir ye kenapa lu pada ga dnger suara gue" ucap Rayya.

"Mungkin gara-gara.." ucap Maira.

"Lelet lu, dahlah males ngomong sama orang aneh" ucap Rayya ketus.

"Dih sok asik" balas Maira.

Mereka pun lanjut mengobrol sampai lupa bahwa hari sudah mulai malam. Rayya pamit untuk pulang dan meninggalkan Maira, Maira langsung ngechat semua teman temannya untuk ketemuan di rumah Laras.

Alazard 💩👻

mai
p

mai
ingfo

lrs.
aoa

zhan
info?

mai
ktmuan di rumah lrs, ad yg mw gwa critakan

zhan
ok

---

Mereka semua pun menuju rumah Laras.

"Info info" ucap Kia.

"Ada info apa nich emangnye?" tanya Yuda.

"Lo pada jangan kaget, gua abis ketemu Rayya" ucap Maira.

Narendra langsung menyemburkan air yang ada di mulutnya.

"Jorok sia ren (jorok kamu ren)" ucap Lila.

"Sorry sorry, apa tadi?" ucap Narendra yang masih shock, matanya melongo menatap Maira.

"Iye, serius ini, gue ketemu Rayya" ucap Maira, nadanya serius.

"Ya gue awalnya di samperin cewe namanye Giselle, nah dia minta gue dateng ke cafe XX, yaudah karena kebetulan gua lagi free gua dateng lah, kaget njir gua ternyata ada yang nyamperin gua dan itu Rayya cok, dia ga mati" lanjutnya.

"Udah feeling sih, soalnya emang aneh si yang bundir kemarin itu, dari segi fisik dia ga mirip sama si Rayya" ucap Laras.

Maira pun menceritakan semuanya tentang Rayya, Memang sedikit tidak masuk akal tetapi mungkin yang di lihat Maira benar benar Rayya. Tidak ada yang berubah dari cara berbicara, fisik hanya saja ia menjadi kebih kalem.
Saat Maira tengah bercerita, sedari tadi Yuda melihati Laras dengan tatapannya yang membuat salting, lalu ia diciduk oleh Rendra.

"Icikiwir ngeliatin Laras terus" ucap Rendra.

Wajah Laras dan Yuda memerah, nahan salting cia elahh.

"Salting ea ea kiw kiw" ucap Kia.

Mereka semua saling berteriak memanas manasi Laras dan Yuda.

"Saling suka bilang deekk jangan di pendem" ucap Maira.

"Udah ih berisik" ucap Laras menahan salting.

"Dih dih gaya aja udah udah padahal salting" ucap Zhano.

"Oh ya lu pada curiga ga si sama Fiona, kek ya curiga aja gitu" ucap Yuda out of topic.

"Sok asik lo yud, gausah ngalihin pembicaraan dulu, liat noh muka lo salting merah merah" ucap Rendra.

"Ciee jadian jadian" ucap Maira.

Mereka akhirnya berngobrol-ngobrol dan tidak sadar bahwa jam sudah menunjukan pukul 11 Malam, mereka semua akhirnya memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.
Esoknya mereka sekolah seperti biasa, pada saat jam istirahat Kia dan Laras membeli sebuah bakpao dan membawanya ke basecamp tempat biasa mereka nongkrong pas istirahat.
Saat di basecamp Kia memakan bakpao itu, dan tiba tiba perutnya sakit.

"Napa lo?" tanya Laras yang penasaran karena sedari tadi Kia memegangi perutnya

"Perut..gue..sakit.." ucap Kia menahan Sakit.

"Wow tragedi bakpao ijo" ucap Dini sambil memakan bakpao yang ia beli.

"bakpao ijo salah apa??.." tanya Lila.

"Sakit banget nih?" tanya Laras.

"Nanya lo, ya sakit lah" ucap Kia sedikit emosi, iyalah udah tau sakit masih nanya.

"Uks ya?" ajak Laras.

"Okelah" ucap Kia.

Laras pun membawa Kia ke UKS dan menyuruhnya tidur di kasur UKS. Kia tidur di kasur sambil memegangi perutnya, Laras mengambil minyak kayu putih dan mengoleskannya di perut Kia.

"Udah enakan belum?" tanya Laras sambil mengoles ninyak kayu putih di perut Kia.

"Lumayan tapi masih sakit" jawab Kia.

"Waduh perlu semangat dari mas F nih ekhem" ucap Dini.

"Dih apaan udah putus kali" balas Kia.

"Lo masi suka aja haha" ucap Dini.

30 menit berlalu tetapi Kia masih merasa sakit perut, sekarang wajah dan bibirnya pucat.

"Njir lo sekarat kah ki" ucap Dini.

"Ga lah" ucap Kia.

"Ur mulut fucat beb" ucap Lila.

"Njir afakah ril" ucap Kia.

"Iya gan" ucap Laras.

"Njir ada ada saja masbro" ucap Kia.

"Lo masih sakit tuh? pulang aja ye gua telponin mak lo" ucap Laras.

"Ga mau lah males, percuma gue pulang gada yang nemenin" ucap Kia.

"Iya juga ye" ucap Dini.

"Terus gimana nih lo sakit perut gitu, lo ga dapet kan?" ucap Laras.

"Ga gua baru aja selesai dapet" ucap Kia.

"Waduh agak ninu ninu" ucap Laras.

"Pulang aja lo deh daripada disini tambah pusing, apa perlu gua panggilin mas F" ucap Dini.

"Gak gak ngapain" ucap Kia.

"Lo gapapa kita tinggal nih? kita mau masuk kelas" ucap Maira.

"Gapapa deh" ucap Kia.

Laras dan yang lain meninggalkan Kia, walau khawatir tetapi mereka harus tetap mengikuti pelajaran.

Bell pulang sekolah pun berbunyi, Laras dan yang lain menghampiri Kia yang masih berada di UKS.

"Mau pulang apa ngga?" tanya Dini.

"Yaudah deh tapi temenin ye di rumah gue" ucap Kia.

"Gue sama Dini gabisa, lo bareng Laras sama Lila ye" ucap Maira.

"Y besar" ucap Kia.

Laras dan Lila mengantar Kia pulang dan menemaninya di rumah sampai ortu Kia pulang kerja.

"Gimana hubungan lo sama mas F?" ceplos Lila.

"UDAH, GUA LAGI SAKIT TAMBAH STRES SAMA KATA KATA LO"

Dendam TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang