"A-ada yang liat boneka gue?" tanya Dini dengan nada sedikit terbata.
Zhano dan Rendra menertawakan raut wajah Dini yang sedang menahan nangis.
"Eh maksud lo apa ketawa ketawa!?" bentak Dini, tangisnya semakin menjadi jadi.
Laras berlari menuju Dini lalu mencoba menenangkan Dini, ia mengajak Dini duduk, sedangkan Zhano dan rendra masih saja menertawakan Dini.
"Udah udah cup cup, cerita sini jangan nangis dulu" ucap Laras sembari mengusap usap punggung Dini.
Dini mengelap air mata yang membasahi pipinya lalu ia mulai berbicara, ia menceritakan kronologi bagaimana bonekanya hilang. Dini sempat menuduh Rendra tetapi Laras menyangkalnya karena sedari tadi teman-temannya yang cowo ada bersamanya dan tidak ada satupun yang ngambil, kalau ngambil juga pasti Laras tau.
"Udah udah, kita cari bareng bareng pasti ketemu kok" ucap Laras sambil tersenyum tulus.
Berkat senyuman itu perasaan Dini mulai membaik, Laras mengajak mereka semua untuk bekerja sama mencari boneka Dini dan mereka semua pun setuju. Merekapun akhirnya mencari boneka beruang coklat itu.
Setelah mencari hampir 10 menit, tak ada satupun mereka yang menemukannya, sudah mencari sampai ke ujung pun ga ketemu. Di sisi lain, Rayya mencari boneka itu jauh dari tkp, kira kira si 100 meter dari arah gerbang, dan tiba tiba ia melihat Maira berjalan menuju ke mushola. Mushola dengan gerbang jaraknya agak dekat.
Iraaa
lo ngapain ke arah mushola
mkst
gua sm lrs y di perpus
hah
boong lo
njg g prcy an
---
Karena tak percaya Rayya pun menghampiri Maira yang tadi berada di mushola, rupa rupanya ia sudah berjalan menuju ke arah gerbang.
"Mai ke perpus yok" ajak Dini.
Maira hanya menggelengkan kepalanya tanpa mengeluarkan satu kata pun, Rayya sedikit heran akan kelakuan Maira, tatapan matanya kosong dan wajahnya pucat.
Iraaa
heh perpus yok
diajak malah bidek (diem)
heh motomu wi
gue ud di perpus cok
HAH
tadi lo ke gerbang
*kirim fotbar sm lrs
njg trs disana siapa
*kirim paparazi
lari ray srius lari
g ah mls
sinting lo
gue mau cari disini ky ny ad deh
TERSERAH LO
males gua berususan sama orang sintink
---
Pikirannya hanya terpaku untuk mencari boneka Dini di sekitar gerbang padahal memang ga mungkin ada, tapi ntah kenapa kaki dan tangan Rayya seperti gerak dengan sendirinya.
Setelah mencari kesana kemari tiba tiba Rayya menemukan sebuah kertas jadul yang berdarah darah dengan pisau menancap di kertas itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Teman
Mystery / Thriller12 Sahabat, Laras, Kia, Maira, Raya, Lila, Dini, Fiona, Yuda, Narendra, Zhano, Felix, Alwi. Mereka hanya latihan drama tetapi mereka malah di hadapi beberapa peristiwa yang aneh. Setelah peristiwa aneh itu selesai, niat asli salah satu dari mereka t...