S2 | 1: Prolog

30 7 0
                                    

Cahaya lampu kuning yang menerangi seluruh ruangan, Ruangan megah dan mewah bernuansa hijau tua dan emas, american classic. Beberapa lampu mewah yang mungkin harganya bisa sampai ratusan juta, dan Pigura keluarga.

di dalam ruangan itu ada seorang pria memakai Three-piece suit berwarna putih dengan perpaduan hitam. ia sedang duduk di sofa berwarna hitam dengan menumpukan salah satu kaki di atas kaki lain. Ia duduk sembari membaca sebuah buku dan menyeruput kopi hitam panas yang ada di depannya. Lalu seseorang mengetuk pintu ruangan itu.

Tok Tok Tok

"Come in" ucap pria itu dengan suara deepnya.

translate: masuk

Seorang wanita masuk ke ruangan itu, ia memakai dress pendek di bawah lutut berwarna hitam yang rapi dengan kulit coklat eksotis. Ia berjalan mendekat ke pria itu lalu mulai bicara.

"Mr Lawrence... i have something to tell you.."

translate: Tuan Lawrence.. ada sesuata yang ingin kukatakan kepadamu..

Wanita itu mendekatkan mulut nya ke arah kuping pria itu dan mulai berbisik. Setelah mendengar itu, pria itu sontak menjatuhkan gelas berisi kopi yang ia pegang, pecahan gelas itu menyebar kemana mana dan membuat lantai basah terkena kopi. Raut wajahnya kaget dan sedih mendengar itu. Ia langsung berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan itu, sebelum keluar ia mengatakan sesuatu kepada wanita itu.

"Pack our things right now, we don't have much time for this, oh yea, about tea, tell clean section to clean it" ucapnya sembari manatap tajam wanita yang ada di belakangnya itu.

translate: kemas barang barang kita sekarang, kita ga punya banyak waktu untuk ini, oh ya, tehnya, bilang seksi kebersihan buat bersihin ya.

Ia menutup pintu dengan keras membuat wanita itu sedikit terkejut. Raut wajah pria itu di penuhi oleh kesedihan, amarah, campur aduk menjadi satu membuat perasaannya tak bisa di jelaskan oleh kata kata.

Suara sepatu formal pria itu mendominasi lorong yang sedang ia lewati. Lalu ia masuk ke ruangan sekretarisnya, ia membuka pintu itu dengan keras. Sama seperti wanita tadi, perempuan berkacamata culun itu sangat kaget akan kedatangan bosnya.

"Mr, are you okay? is there a problem with you?" tanya perempuan berkacamata itu.

translate: Tuan, anda gapapa? ada masalah?

Pria itu sesekali melihat ke akrilik display yang bertuliskan nama sekertarisnya "Ariana Park". Lalu menatap Riana dengan tatapan tajam yang mematikan sekaligus tatapan sedih dan penuh amarah.

"book me a plane ticket and hotel, don't ask me why, just book it!"

translate: pesankan saya tiket pesawat dan hotel, jangan tanya kenapa, pesankan saja!

Bentak pria itu membuat Riana sedikit takut, ia mengangguk lalu mencarikan tiket untuk hari itu juga.

"in whose name, Mr?" ucap Riana dengan nada bergetar dan tatapannya penuh ketakutan, ia baru melihat bosnya semarah dan seseram ini.

translate: atas nama siapa tuan?

Tanpa menjawab, pria itu mengeluarkan kartu namanya dan melemparkannya ke arah Riana.
Riana langsung melirik untuk membaca nama di kartu nama itu.

"Samuel Lawrence"

"oh yeah, invite Xamuela too" ucap pria itu lalu melempar satu kartu nama lagi.

"Xamuela Phalyn Lawrence"

translate: oh ya, ajak xamuela juga ya

"You participate in this mission, Riana. I'll email you the details later"

translate: kamu ikut serta dalam misi ini, Riana. saya email kamu detailnya nanti.

Ucap pria itu dengan nada lembut, raut wajahnya kembali menjadi lembut dengan senyuman yang menawan di wajahnya. Tak lama, raut wajah sedih dan marah itu kembali, pria itu keluar dari ruangan sekertarisnya dan menutup pintu dengan cara yang sama.

Dendam TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang