S2 | 22: Gedung Tua

14 5 0
                                    

Ia menarik pelatuknya dan peluru itu langsung menusuk jantung Yuda, air mata Laras langsung membasahi pipinya pada saat itu juga. Laras segera keluar dari kamar Yuda lewat jendela dan pergi dari arah rumah Yuda, dijalan ia terus menangisi Yuda tanpa henti.

---

Seperti yang kalian harapkan, keesokan harinya satu dunia gempar mendengar kabar kematian Yuda, polisi masih menginvestigasi kematian Yuda dan mencari tau siapa pemilik peluru itu, sayangnya peluru itu bukan peluru biasa, peluru itu khas dan yang mempunyai peluru itu tak mungkin orang amatir. Tembakannya juga tak melesat sama sekali, tepat pada jantung, seperti penembak jitu.

---

Mimpi yang mereka rasakan kemarin itu berlangsung setiap malam, tetapi beberapa kali wanita itu berpesan untuk tidak cerita ke siapapun soal mimpi ini. Dan malam sebelum tanggal 24 juli, mereka masih bermimpi yang sama tetapi kali ini wanita itu mengatakan sesuatu yang berbeda.

"Akan ada sesuatu, sesuatu yang kalian tak ingin kan selama hidup, suatu ketakutan yang pasti ada di dalam diri manusia. Tetapi ada pula sebuah kejahatan yang akan terungkap di gedung ini. Jangan lupa, tanggal 24 juli, jam 7 malam"

Setelah mimpi itu mereka semua langsung terbangun di jam 2 Malam, tanggal 24 Juli 2020. Mereka bangun bersamaaan karena perkataan wanita itu, mereka semua berkeringat tanpa sebab, jantungnya berdebar sangat kencang saat mendengar perkataan wanita tua itu. Mereka semua membuka ponsel mereka dan melihat jam dan tanggal yang tertera di lockscreen ponsel mereka.

"24 Juli?.."

Mereka semua lalu teringat gedung yang satu tahun lalu mereka hampiri, gedung tua yang saat itu membuat Rayya hilang, gedung dimana semua permasalahan ini di mulai. Dimana sebenarnya puncak permasalahan ini? siapa yang memulai permasalahan ini? Dendam apa yang belum terselesaikan?

---

24 July 2020 14.00

trio pecinta om om anime

kia
p

kia
p

kia
p

mai
aoa sih ganggu bt

kia
lu pada nanti ke gedung tua yang pas itu ga? temenin gue dong

mai
aelah cari mati lu, ngapain coba

lrs
gara gara mimpi itu ya?

kia
betul

mai
njir, sama dong

kia
berarti kita sama sama ke gedung tua?

lrs
hm

kia
anjay

mai
yaudah cenglu ya

lrs
malas

mai
terus

kia
naik mobil yhaha

lrs
grab aj, gua yg bayar

mai
asik amat

kia
cihuy gaskeun

---

18.40

"Asik udah sampe" celetus Kia saat mobil berhenti di depan gang sebelum gedung tua itu.

"Memange mbake mau kemana to? kok minta berhenti disini?" tanya supir lelaki.

"Itu mau ke rumah teman saya, nggeh suwun yo mas" ucap Maira lalu ia keluar dari mobil di ikuti teman temannya.

Sang supir mengangguk lalu ia mengarahkan mobilnya pergi dari hadapan ketiga perempuan remaja itu.

Mereka bertiga lalu berjalan menuju ke arah gedung tua yang saat itu mereka hampiri, jalanannya memang agak jauh dan tak rata, itu menjadi sedikit tantangan itu tiga remaja itu.

"Masih jauh?" tanya Laras.

"Kayanya sih iya" balas Kia.

Setelah hampir lebih dari 10 menit mereka berjalan, akhirnya mereka menemukan gedung tua yang mereka maksud, mereka bertiga masuk ke kawasan gedung tua itu dan melihat ada satu motor yang terparkir disana.

"Kaya motornya Zhano.." celetus Kia

"Emang" balas Maira.

"Lah ngapain dia disini?" tanya Laras.

"Gatau lah, udah ayo masuk" ajak Maira.

"Emangnya mau cari apaan sih?" tanya Laras.

"Gue juga gatau, masuk dulu aja" ucap Maira.

Mereka bertiga lalu masuk ke dalam gedung tua yang gelap, sunyi dan mencekam itu, tepat pada jam 19.00. Mereka bertiga berjalan di tengah tengah kesunyian di gedung tua itu, mereka berjalan mencoba mencari petunjuk apa yang harus mereka lakukan di gedung tua ini.

---

Di sisi lain, Alwi dan Zhano berada di gedung tua itu mengikuti instruksi wanita tua yang selalu mengantui dunia mimpi mereka akhir akhir ini. Mereka berdua berjalan di tengah tengah kesunyian yang membuat bulu kuduk berdiri.

"Mencar mau gak wi?" tanya Zhano.

"Boleh lah" balas Alwi.

Setelah pertanyaan Zhano di setujui oleh Alwi, mereka berdua berpencar berlawanan arah. Alwi berjalan melihat ke kanan ke kiri, ntah mencari apa. Ia terus berjalan sampai tiba tiba ia mendengar langkah kaki berasal dari belakangnya. Ia menghentikan langkahnya lalu berpikir sejenak.

"Aelah salah denger" batinnya.

Ia lanjut berjalan tetapi suara langkah kaki itu terus mengikutinya sampai tiba tiba.

"Alwi" panggil seorang lelaki di belakang Alwi.

Alwi menghentikan langkahnya saat mendengar namanya di panggil oleh seseorang, ia membalikan badannya lalu tiba tiba perutnya di tusuk.

"F..F..Felix?.."

Alwi terjatuh dengan perut yang bercucuran darah dan pisau yang masih menancap di perutnya.

Dendam TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang