Dua tahun menjadi perubahan besar-besaran bagi Clo dan Junho. Mereka hidup sebagai keluarga normal di Iowa. Pergantian identitas yang sempat mereka lakukan karena takut terendus Ok Taecyeon, tidak lagi mereka jalani. Setelah dua tahun berlalu tidak ada pergerakan yang membahayakan dari mantan musuh mereka.
Clo membuka sabuk pengaman carset Young Joo dan Ryung. Clo akan menyerahkan semua tugas rumah hari ini kepada Junho. Tenaga dua anaknya benar-benar luar biasa. Ia sendiri sampai tidak sanggup untuk melontarkan amarahnya saking lelahnya mengejar Young Joo dan Ryung saat di taman tadi.
"Kau akan membuat makan malam hari ini, kan?" Clo mengeluarkan Ryung dan Young Joo dari mobil.
"Yes ma'am. What do you want to eat for dinner?" Junho membuka bagasi mobil, mengeluarkan barang-barang piknik mereka.
"Apa saja aku terima. Selama dua anak ini bisa memakannya juga." Clo menggendong Young Joo yang sudah merajuk sejak turun dari mobil.
"I want spaghetti, Appa." Ryung mulai menuntut keinginannya.
"Can I have macaroni and cheese?" Young Joo meminta hal yang berbeda dari saudaranya.
"Ask your Appa." Clo menahan senyumannya, sudah tahu Junho akan repot di dapur. Tapi ia tak peduli. Ada dua anaknya yang setelah ini harus ia mandikan, meladeni mereka untuk bermain, dan menidurkan mereka supaya lebih cepat Clo bisa menikmati waktunya sendiri.
"Okay, Appa gonna make spaghetti and mac cheese." Junho membawa barang-barang dan menuntun Young Joo, "and noodles for Mama." Junho sengaja tertawa untuk menggoda istrinya.
"Ya, aku seharian yang mengejar mereka dan kau hanya membuatkanku mie? Keterlaluan!" Clo meneriaki Junho yang lebih dulu memasuki rumah.
Mendadak tawa canda Junho dan Clo menghilang ketika mereka menyalakan lampu. Melihat satu sosok laki-laki yang sedang duduk di kursi goyang, tempat biasa Clo menidurkan anak-anaknya.
"Annyeong!" Taecyeon menyengir lebar. Ia masukkan pisau lipatnya yang dari tadi ia mainkan.
"Kau, mau apa kau di rumahku?" Clo langsung berdesis marah melihat satu-satunya orang yang tidak pernah ia inginkan berada di rumahnya.
"Memburu pengkhianat. Kau pikir apa lagi?" Taecyeon berdiri dan berjalan mendekati keluarga bahagia ini. "Annyeong Young Joo-ah, Ryung-ah." Taecyeon bahkan tidak ragu untuk menyapa anak kembar Clo dan Junho.
"Pengkhianat? Siapa yang kau sebut pengkhianat? Bukankah tiga tahun lalu kau merelakan kami pergi dari kehidupanmu?" Clo menurunkan Young Joo dan menghampiri Taecyeon. "Waa rupanya menyakiti matamu tidak berefek banyak, Ok Taecyeon."
"Eeeeyyy, tidakkah kau tahu bahwa Mr. Lee Junho masih memata-mataiku selama ini?" Taecyeon tersenyum mengejek. "Right, Brother?" Mata Taecyeon melihat Junho yang diam menunggu ledakan emosi apa yang akan dikeluarkan Clo.
Clo otomatis menengok ke arah Junho mencari tahu apa maksud Taecyeon. Junho maju mendekati Clo, "akan kujelaskan nanti." Ia meletakkan barang-barang dan menyuruh Ryung tetap berada di dekat Clo.
Junho melihat ke Taecyeon, "Hyeong, ada keluargaku di sini. Pergilah, selesaikan masalah di luar rumahku."
"Ck ck ck ck.. setelah lama tak bertemu, bukankah harusnya kau berikan aku pelukan hangatmu dulu?" Taecyeon menarik Junho ke pelukannya.
"Maksudmu memata-matai Taec itu apa?" Clo jengah melihat perilaku musuhnya dan lebih tidak masuk akal baginya. Untuk apa suaminya sendiri masih berurusan dengan Taecyeon?
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Shot 21+
FanfictionClo perempuan berbola mata langka dengan warna iris matanya, memutuskan untuk keluar dari satuan ARMY Amerika setelah 15 tahun mengabdi. Alasannya karena hatinya mati rasa dengan asas kemanusiaan setelah melihat pasangannya sendiri yang sedang bertu...