Clo tidak berhenti memainkan kakinya di atas karpet limousine, ia gugup luar biasa menghadapi tugasnya. Takdirnya seperti ingin dia bermain di lubang setan terus-menerus. Tangannya mengelus perutnya, memberikan afirmasi positif pada anaknya. Apa pun yang terjadi malam ini, anak ini harus kuat. Mata Clo tidak bisa lepas dari pandangan kertas di hadapannya. Semua terinci sangat jelas dalam surat perjanjian, bahwa kematian Tuan Wright adalah jalan terbaik bagi Clo untuk hidup damai bersama anaknya.
Betul firasatnya, tugas ini meski berhubungan dengan negara akan selalu kembali pada The Trader. Tuan Wright kuncian mereka, harus dipastikan mati malam ini oleh Presiden. Rapat internal yang diadakan oleh orang-orang dalam kepresidenan, dengan beberapa perwakilan delegasi negara-negara yang terlibat dalam penjualan Blue Meth dan senjata ilegal, hanya akal-akalan pemerintah agar Tuan Wright keluar dari sangkarnya.
FBI menemukan fakta, kalau selama ini orang yang menyongkong kehidupan The Trader adalah komandan militer Amerika. Semua hal yang disebutkan oleh Tuan Wright saat persidangan bertujuan untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tuan Wright juga membantu The Trader untuk melakukan transaksi ilegal di negara-negara sekutu Amerika.
Luke melihat paniknya Clo, ia memegang tangan kanan Clo erat. Merasa kasihan sebetulnya, tugas ini bukan bebannya tapi negara meminta lagi tanggung jawab sahabatnya. Sudah satu tahun lebih kehidupan Clo seperti terseret dalam jurang kehampaan tanpa ujung. Luke ingin membebastugaskan Clo, namun sekali lagi, hanya perempuan ini yang mengetahui seluk beluk musuh.
Orang-orang FBI yang berada satu limousine dengan mereka, memberikan lagi arahan dan menjelaskan setiap titik mana yang diletakkan penjagaan ketat, agar Clo dan regunya bisa menghabisi nyawa Tuan Wright aman tanpa gangguan.
Perasaan Clo tidak enak, sulit percaya membunuh Tuan Wright malam ini akan mudah. Ia paham siapa saja orang di belakang Tuan Wright, dan mereka rela melakukan apa pun demi keselamatan juru kunci jaringannya.
Sampai di parkiran gedung belakang, Clo turun. Sudah berpikir macam-macam kalau malam ini gilirannya yang akan pergi. Diberikan rompi anti peluru dan earwireless pun, Clo hanya mampu diam dan melihat ke Luke.
"I swear Luke, I have a bad feeling."
"I'm gonna cover you up, do what you should do, and then leave the building with Sasha. Immediately back home, the FBI will protect you." Luke bukan memberikan semangat tapi fakta.
Clo membuka long coat-nya dan jelas memperlihatkan perutnya kepada semua orang tak terkecuali sepasang mata di atas gedung lain. Junho nyaris gelap mata, akal sehatnya mendadak mati rasa berubah menjadi panik. Manusia macam apa membiarkan perempuannya yang sedang berusaha hidup dalam kondisi hamil, melakukan tugas mematikan malam ini. Junho tidak lagi fokus memperhatikan sekitar, matanya terus melihat Clo memasang rompi dan earwireless. Perempuan itu juga tidak tanggung-tanggung memegang dua senjata genggam yang diselipkan ke dalam safety belt gun dibalik blazer panjang hitamnya.
Clo menunggu Tuan Wright datang, karena perintahnya adalah rombongan army ini yang akan mendampingi Tuan Wright meski berujung harus melenyapkan nyawa komandan mereka. Seperti dihantam batu besar, mata elang Clo melihat dua orang paling dibencinya mengintai dari seberang gedung. Walaupun terpisah lantai, Clo melihat dengan jelas seringaian senyum dan lambaian tangan dari Chansung dan Wooyoung.
Muak, Clo keluarkan Desert Eagle-nya tanpa aba-aba siapa pun. Otomatis gerakan Clo memancing semua orang di sekitar Clo menodongkan senjata ke arah gedung seberang tetapi bak iblis dari neraka, dua orang itu menghilang saat lampu sorotan dari helikopter, menyorot ke arah dalam gedung.
Luke sudah memiliki firasat jelek, setelah melihat tindakan Clo. Ia menyuruh semua regu dan FBI berjaga, pasti kelompok laknat itu yang dilihat Clo. Mata Clo terus menatap nyalang mencari kejanggalan yang diciptakan The Trader. Nyaris setahun bekerja dengan manusia berandalan macam The Trader membuat Clo paham bagaimana kelompok itu bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Shot 21+
Fiksi PenggemarClo perempuan berbola mata langka dengan warna iris matanya, memutuskan untuk keluar dari satuan ARMY Amerika setelah 15 tahun mengabdi. Alasannya karena hatinya mati rasa dengan asas kemanusiaan setelah melihat pasangannya sendiri yang sedang bertu...