Bum tertawa melihat Junho yang duduk berlutut di depan Clo, "kalian bergantian koma?"
Junho tersenyum, ia elus pundak Clo yang terlihat luar biasa lelahnya, meski perempuan ini tidak bisa merasakan.
Bum tersenyum melihat Clo yang berantakan karena baru selesai menidurkan anak kembarnya di sofa rumah sakit. "Anak kembarmu luar biasa aktifnya seperti kalian."
Junho berdiri, "super." Junho melihat ke arah Bum. Untuk pertama kalinya ia berhadapan langsung dengan laki-laki yang selalu disebutkan oleh istrinya. Laki-laki yang memiliki darah Korea seperti dirinya tetapi berbeda ketika memilih jalan hidup untuk akhirnya bertemu dengan seorang Alyssa Eckhard. "Thank you."
"Untuk apa? Kau menjaga Clo untuk aku, untuk kami." Bum melirik ke arah belakang badan Junho.
Junho menoleh ke belakang dan menemukan banyak orang yang sedang melihatnya. "Please let me introduce you to Clo's family." Bum mengajak Junho menghampiri keluarga Clo.
"This is her dad, Mr. Austin Eckhard." Bum menunjuk ayah Clo.
Junho sedikit membungkuk dan mengulurkan tangannya ke depan pria yang ternyata memiliki mata seperti istrinya "Nice to..."
"You!" Ayah Clo menunjukkan tampang tegasnya ke Junho. "Kamu sakiti anak saya, kamu sering membuatnya sedih. Mau berapa kali kamu membuatnya menangis?"
"Kamu dan kelompok sialanmu membunuh suaminya, aku, tunanganku, dan semua keluarganya di satuan militer." Idris melanjutkan perkataan ayah Clo untuk menyindir Junho.
Junho mulai kebingungan melihat orang-orang di depannya menyudutkan dirinya.
"Ck ck how could you? Did you seduce Alyssa only for her body?" Meghan tidak kalah sengit mengeluarkan perkataan pedasnya.
"Are you happy for killing us?" Steve sudah lama ingin bertemu langsung dengan orang yang membunuhnya.
"Wait." Junho memperhatikan wajah setiap orang yang sedang menatapnya tajam. Hanya Tuan Campbell yang ia tahu. Junho tidak tahu siapa pun. "I'm sorry for what I did in the past. But, the truth is I love Alyssa, I traded everything for her." Junho menghela napasnya.
"Ok pada awalnya aku menyukai caranya dalam berhadapan dengan musuh tapi seiringnya berjalan waktu aku benar-benar mencintainya. Aku sadar, aku tidak pernah mencintai seseorang sedalam ini sebelumnya. Dia alasanku untuk hidup." Junho mulai merasa sesak, ia mendengar Clo sedang memohon agar dirinya bangun dari koma. "Dia ibu dari anak-anakku. Aku tahu memang situasi kami sering kali sulit tetapi kami selalu mengusahakan segala hal menjadi lebih baik, setiap harinya."
Pecah tangisan ibu Clo mendengar penjelasan tulus Junho. "Enough!! Stop teasing him. Oh, come here Son." Ibu Clo menghampiri Junho dan memeluknya, "thank you for loving my daughter." Ibu Clo melihat ke suaminya, "say sorry, Austin!"
Ayah Clo tertawa melihat raut wajah kebingungan menantunya. "Sorry son. I just want to prove what Bum said is true." Ayah Clo memeluk menantunya erat, "tolong selalu perjuangkan putriku. Dia hanya memiliki dirimu sekarang."
Junho masih dalam keadaan syok, dalam beberapa menit suasananya berubah jadi canda tawa.
Bum menepuk bahu Junho, "easy. Military family, so get used to it." Bum menggelengkan kepala melihat semuanya menahan tawa. "This is your father-mother in law. Alyssa's mother, Mrs. Lim Eckhard and this is your brother in law, Jacob." Bum mengguncangkan bahu Jacob yang terlihat semangat sekali melihat Junho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Shot 21+
FanfictionClo perempuan berbola mata langka dengan warna iris matanya, memutuskan untuk keluar dari satuan ARMY Amerika setelah 15 tahun mengabdi. Alasannya karena hatinya mati rasa dengan asas kemanusiaan setelah melihat pasangannya sendiri yang sedang bertu...