Alyssa Eckhard

7 1 0
                                    

"ALYSSA ECKHARD!!" Hardik pria paruh baya yang memiliki mata, rambut, dan senyuman seperti perempuan yang terkejut karena teriakan ayahnya.

"Was? (1)" Alyssa melihat ayahnya dengan tatapan kesal melalui kaca spion tengah mobil.

"Hörst du alles was ich sage? (2)" Pria paruh baya itu menatap kembali anak sulungnya, yang merengut kesal di jok belakang mobil.

"Iya, aku dengar apa yang Ayah katakan." Alyssa terpaksa menghentikan kegiatannya, menutup buku dan melepas earphone di telinganya.

"Apa yang Ayah bilang?"

"Tidak boleh membantah atasanku, tidak boleh menggoda laki-laki mana pun, dan harus menuruti aturan selama di markas." Alyssa mengulang semua perkataan ayahnya.

Jacob mengekeh melihat kakaknya diomeli oleh ayah mereka, dan menepuk bahu Alyssa dengan tampang pura-pura kasihan. "It's your fault, to join the army. So how do you feel? Excited?"

"Shut up!" Alyssa menepis tangan Jacob yang masih betah berada dibahunya.

"Mom, Dad, trust me. Your own daughter is gonna meet someone, and then they fall in love, make out, and bam you both are gonna be grandparents." Jacob terus menyindir kakaknya, tidak peduli setelah itu ada layangan tangan menghampiri kepalanya.

"You little bastard, shut up! shut up!"

"Alyssa! Language." Wanita di sebelah ayahnya melerai pertengkaran kedua anaknya. Wanita itu tersenyum melihat putrinya yang mendengus kesal. Anaknya ini selalu sibuk dengan dunianya sendiri, tidak pernah ada satu pun laki-laki yang dibawa ke rumah.

"Kalau kamu jatuh cinta dengan seorang laki-laki, beritahu ibu, Sya..." Ucapan wanita itu langsung dibantah Alyssa.

"Mom pleaseee, I don't have time for that stupid word name love."

"You!" Ibu Alyssa menunjuk suaminya, "karenamu putri kita akan hidup sendiri selamanya."

"Hei, jangan salahkan aku. Lagipula di angkatan darat, tidak akan ada waktu untuk berkencan. Wajahnya mungkin mirip denganmu tetapi perilakunya menurun dari ayahku. Selalu serius dalam bekerja." Ayahnya membanggakan sifat Alyssa yang menurun dari darah keluarganya.

"Tepat sekali! Tidak akan ada waktu untukku berkencan. Aku tidak masalah hidup sendiri seumur hidupku. Ibu bisa memiliki cucu dari Jacob." Alyssa tersenyum culas ke arah Jacob, "siapa nama pacarmu? Natasha? Michelle?" Jacob langsung menyambit botol minumnya ke Alyssa yang berhasil dihindari kakaknya dengan kekehan lantang tetapi seketika itu juga tawanya hilang, ayahnya mengeluarkan kata-kata terlalu berlebihan menurut Alyssa.

"Tapi Sya, kalau kamu menemukan laki-laki yang ingin kamu kencani, Ayah tidak akan melarang. Ayah harap laki-laki itu mengerti kamu, memahami anak Ayah yang sangat luar biasa hebat. Kamu harus melihat mata dan gerak tubuhnya, apakah dia benar-benar mencintaimu atau hanya ingin main-main. Siapa pun itu, semoga dia laki-laki terbaik untukmu."

Alyssa membuka mulutnya lebar, tercengang mendengar semua perkataan ayahnya, "are you drunk, Dad?"

"Hey, if you're single until the angel of death comes to you, your mom's gonna kill me, Princess." Ayahnya tersenyum lebar.

"Oh nooo." Alyssa memerosotkan badannya ke jok mobil, sekarang semuanya seolah menginginkan dirinya menyegerakan diri bertemu pasangan yang entah akan ia temui di mana.

"Don't be sad Sis, you have been blessed by our general." Jacob menahan tawanya.

"Kalau aku menikah, kalian semua pasti merindukanku." Alyssa memalingkan wajahnya ke jendela mobil.

Blood Shot 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang