Clo membuka baju Joon Woo dan menjemur bayi tiga hari itu di balkon. Clo meraih ponselnya dan melakukan sambungan video call.
"Hey, busy man, what are you doin'?" Clo langsung menyapa Luke di seberang sana.
"Good, you?" Luke baru bersiap untuk tidur tetapi melihat wajah sumringah Clo, ditahannya untuk mengomeli perempuan yang berani mengganggu waktu istirahatnya.
"Amazing, by the way..." Clo memutar mode kamera ponselnya dari depan ke belakang, "say hi to your nephew."
Luke jadi bangkit dari tempat tidurnya dan menunjukkan wajah bahagia melihat Joon Woo."Gosh, he's beautiful. Hi, little soldier ready to join the army in the future?"
"Don't push him to be an army."
"Why? His mom and dad are good with guns. Don't forget, his uncle will protect him in the army." Luke tertawa menyombongkan pangkatnya.
Junho datang membawakan sarapan untuk Clo dan melihat Luke muncul di layar ponsel Clo, ia langsung menyapa. "Apa yang kalian bicarakan?"
"Dia ingin Joon Woo masuk angkatan darat." Clo memutar arah kamera ponselnya dan melihat sarapan yang dibawa Junho. "Sup rumput laut lagi?"
"Dua minggu, Clo." Junho menyuapi Clo.
"Sejak kapan seorang Alyssa ingin dimanjakan oleh seorang laki-laki?" Luke baru pertama kali melihat seorang Clo mau dimanja oleh orang lain. Dengan Bum saja perempuan ini selalu menolak diperlakukan bak putri.
"Semenjak ia ingin menebus dosanya karena tidak ada saat Joon Woo lahir." Clo tersenyum menyindir Junho.
"Finally someone treat you better. You're not working?" Luke melihat Junho yang masih bersantai, berada dekat dengan Clo dan Joon Woo.
"Tidak, aku berhenti." Junho menjawab pertanyaan Luke santai. Bukan hanya Luke yang terkejut, Clo sampai melebarkan matanya mendengar perkataan Junho.
"Biarkan aku mengurus beberapa urusan dulu di sini, setelah itu ke mana pun kamu ingin pergi, aku ikut selama itu membuatmu senang."
"Even move with me to Colorado?" Clo sudah nyaris ingin bertepuk tangan kegirangan.
"Yes, Ma'am." Jawaban Junho membuat Clo melonjak kegirangan.
"Tapi tunggu, tunggu, aku ingin kehidupan baru. Bagaimana kalau pindah ke Texas, Wyoming, Iowa, atau New York?" Clo tampak senang akan rencana masa depannya bersama Junho dan anaknya.
"Ke mana pun kamu ingin pergi." Junho mengambil Joon Woo dan mendorong Clo masuk ke dalam, "geez, this woman."
Selama tiga minggu, kehidupan keluarga baru Lee benar-benar seperti menemukan kebahagiaan baru. Clo mulai bisa bergerak maju dari semua rasa kesedihannya dan yang membuatnya semakin senang adalah ketika waktunya dengan Junho lebih banyak dibandingkan ketika Junho masih bersama The Trader.
Sampai suatu malam, saat dikira semua berjalan baik-baik saja dalam kehidupan mereka, Clo yang baru keluar dari kamar mandi mendengar ada suara keributan di ruang tamu. Betapa terkejutnya Clo, mendapati Junho duduk berlutut, ditahan oleh dua orang anak buah Taecyeon agar tidak bisa melawan. Yang membuat Clo semakin murka, melihat Taecyeon menggendong Joon Woo ke pelukannya.
"Apa yang kau lakukan Ok Taecyeon? Taruh anakku kembali di ranjangnya." Clo menyuruh Taecyeon untuk meletakkan kembali Joon Woo di keranjang bayi portable-nya..
"Eobseo. Bukankah aku Samcheon-nya?" Taecyeon tersenyum, bukan pada Clo, melainkan pada anak di tangannya.
"Sejak kapan? Aku tidak sedang ingin bermain denganmu, kembalikan Joon Woo padaku, sekarang!" Clo berjalan mendekati laci dekat sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Shot 21+
FanfictionClo perempuan berbola mata langka dengan warna iris matanya, memutuskan untuk keluar dari satuan ARMY Amerika setelah 15 tahun mengabdi. Alasannya karena hatinya mati rasa dengan asas kemanusiaan setelah melihat pasangannya sendiri yang sedang bertu...