29. Rin Team

4K 578 50
                                    

“Meskipun kita mungkin berpisah, / jika saya mendengar bahwa Anda merindukan saya / seperti pinus gunung Inaba, / saya akan kembali kepada Anda”

“Seperti akhirnya kita bertemu / tapi tanpa sesaat untuk mengenali / apakah itu kamu , kamu telah bersembunyi di balik awan / seperti bulan tengah malam”

"Hiks.."

Suara isakan tangis terdengar. Dokter yang sedang memutar puisi Hyakunin Isshu itu langsung menghentikan rekaman dan beralih menatap sang gadis yang akhirnya sadarkan diri dengan air mata yang mengalir dari kedua sudut matanya.

Haruhi bangkit dan duduk di atas kasurnya. "Aku sudah ingat semuanya, Mochida-sensei.."

"Tentang Bachira-kun?" tanya dokter tersebut. Haruhi mengangguk pelan. Mochida tersenyum mendengar itu.

"Berapa lama aku tertidur?" tanya Haruhi.

"Hmm, kalau dari perjalanan sekitar 4 jam" ujar Mochida.

"Oke masih sempat" ujar Haruhi yang langsung menyingkap selimut dan turun dari atas kasur.

"H-Haruhi-chan? Mau kemana? Apa kepalamu sudah baik-baik saja?" tanya Mochida khawatir.

"Mau main sama Megurin! Kepalaku baik-baik saja! Aku sudah sehat!" seru Haruhi yang langsung berlari keluar setelah pingsan beberapa jam.

Jarak antara pertandingan adalah 24 jam. Haruhi bersyukur ia tidak pingsan terlalu lama.

Gadis itu berhenti berlari kala sampai di depan gerbang rumah sakit. Tepat di seberangnya terdapat lapangan yang menjadi saksi kebersamaannya dengan Bachira.

Mata Haruhi memanas. Ia merutuki dirinya yang bisa-bisanya melupakan sahabatnya itu. Ia berlari dengan bertelanjang kaki. Ia harus segera kembali ke Blue Lock. 'Sedikit' berlari tak menjadi masalah baginya agar tubuhnya tidak kaku setelah pingsan 4 jam.

Haruhi kebetulan bertemu Anri yang berencana menjemputnya. Ia ikut dengan wanita itu sampai di bawah bukit Blue Lock. Katanya bakal lari sendiri biar kekuatan melompatnya bertambah.

BRAK!!

Entah Haruhi yang keturunan bar bar atau memang doyan dobrak pintu, gadis itu terlihat sangat buru-buru menyusuri lorong di babak kelima.

BRAK!!

Haruhi membuka kasar pintu kamar yang menjadi kamar tim Rin. Semua orang yang berada di dalam langsung terkejut dengan suara keras itu.

"Hacc—"

Bruk

Haruhi langsung lompat dan menghamburkan dirinya sambil memeluk Bachira. Bachira yang masih terkejut itu pun tak bisa menahannya dan mereka terjatuh bersama di atas kasur dengan Haruhi yang menindih di atas.

"HUWAAAA!! Maafkan aku Megurin!! Seharusnya aku tak melupakanmu!!" seru Haruhi sambil menangis.

Ia tak bisa membayangkan Bachira yang bermain dengan monster setelah ia meninggalkannya. Pasalnya setelah itu Haruhi tidak ada datang ke rumah sakit ataupun lapangan di seberang karena ia tidak memiliki alasan untuk datang ke sana.

Mendengar itu membuat Bachira paham kalau akhirnya Haruhi telah mengingat dirinya dan kenangan yang mereka buat bersama.

Bachira memeluk erat Haruhi dengan air mata kecil di sudut matanya. Ia sangat bahagia mendengar semua itu. Rasa kesepiannya seolah telah terobati.

Tangan Bachira bergerak mengelus kepala hitam Haruhi dengan lembut. "Jangan pernah melupakanku lagi ya!"

"Um! Um! Ga akan!!" seru Haruhi.

[Thief] Blue Lock x Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang