Di sebuah aula hotel BLASTON, terdapat banyak sekali orang dengan kamera serta microphone yang hampir mereka semua pegang di tangan mereka.
Mereka semua berbincang mengenai topik hot yang menjadi alasan diselenggarakannya konferensi pers ini. Sebenarnya ini cukup berlebihan untuk membersihkan nama baik seorang perempuan. Namun karena media yang makin kasar dan panas di tiap harinya, klarifikasi biasa tidak akan mempan untuk mereka terima.
Anri Teieri memasuki ruangan konferensi dengan beberapa laki-laki yang mengekorinya. Mereka semua pun duduk di hadapan para reporter.
Ckrek ckrek ckrek!!
Sinar dan suara blitz memenuhi ruangan seperti sedang kedatangan selebriti terkenal. Tidak salah juga, karena mereka pemain bola yang akan menuju tahap Internasional.
Anri, Barou, Isagi, Bachira, Rin, Nagi, Chigiri, Reo, Yukimiya, Karasu, dan Shidou. Jika kalian bertanya, dimana Ego? Lelaki itu sedang mengamati semuanya dari layar monitor.
"Apakah anda bisa menjelaskan kenapa tokoh utama dari hot issue ini tidak hadir??" tanya salah seorang reporter.
"Adikku tidak perlu hadir. Bahkan, dia tidak perlu tau mengenai artikel busuk yang membicarakan tentang rumor sampah" ujar Barou tidak tahan.
Mendengar itu, Rin dan Anri yang duduk di sampingnya otomatis menginjak kaki kanan dan kiri lelaki itu untuk mengingatkannya agar tidak berbicara sembarangan.
"Apa itu artinya, Haruhi-san tidak mengetahui artikel yang membahas tentang dirinya??"
"Tentu saja. Aku mengurung kedua adikku di rumah dan menyita ponsel mereka agar mereka tidak tau rumor sampah ini. Tapi karena hari ini aku akan menghapus rumor busuk itu , aku sudah mengembalikan handphone mereka meskipun isinya sudah habis kosong melompong tidak ada pulsanya" jawab Barou dengan sangat jujur.
"Mengurung?!"
"Tega sekali.. Mengurung kedua adiknya?"
Media makin panas setelah mendengar pernyataan Barou yang lelaki itu utarakan tanpa berpikir sekalipun.
'Sudah kubilang jangan mengatakan yang tidak perlu💢' batin Anri kesal.
"Tega kalian bilang...?"
Urat di pelipis Barou seketika membentuk perempatan merah.
"Jika yang kalian bilang tega itu adalah orang yang melindungi adiknya dari rumor yang tidak jelas asal-usul dan kebenarannya, dan yang dapat membuat sedih adiknya. Kira-kira orang yang membuat rumor seperti itu akan kalian sebut apa? Bajingan?"
Tidak, bukan Barou yang mengatakan hal itu.
"Orang-orang suka sekali mengikuti alur tanpa mengecek kebenarannya. Ada yang memberikan hujatan, orang lain akan ikut menghujat tanpa tau kronologi sebenarnya. Bodoh sekali. Memangnya anak SD?" tambah Rin sambil menatap rendah para reporter disana.
Isagi dan yang lain terkejut mendengar semua ucapan Rin yang bisa dibilang terlalu berani itu.
"Lalu, apakah anda ataupun peserta lain pernah melecehkan Haruhi-san?" tanya reporter itu lagi.
Rin diam mendengar pertanyaan itu. Ia merasa tidak bisa menjawab tidak meskipun ia tidak pernah melakukan sesuatu yang aneh pada Haruhi. Yah.. Paling parah ia mengkabedonnya dan sedikit menghisap bibir gadis itu.
Hanya dalam 3 detik, Isagi paham kalau Rin tidak bisa mengucapkan apapun karena ia pernah melihat lelaki itu mengkabedon Haruhi meskipun lelaki itu memiliki niat baik dibaliknya.
"Tentu saja tidak pernah. Selain itu, kalau ada yang berani mendekati Haruhi, Barou-kun lah yang akan melindunginya" ujar Isagi mengambil alih sebelum reporter curiga dengan alasan dibalik diamnya Rin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Thief] Blue Lock x Female
FanfictionHaruhi, perempuan yang mulai menyukai sepak bola karena kagum dengan permainan seseorang. Namun ia tidak diperbolehkan ikut bertanding di klub sekolah hanya karena dia seorang perempuan. Haruhi juga sangat menyukai karuta. Telinganya sangat tajam da...