Haruhi berjalan ke kantin bersama Isagi, Yukimiya, dan Kurona. Mereka berempat berbincang-bincang sambil berjalan menuju tujuan mereka.
"Katanya per habis pertandingan boleh ngubah kamar. Bukankah kalian berdua ingin segera pindah kamar?" tanya Yukimiya pada Haruhi dan Isagi.
Baik Haruhi maupun Isagi, keduanya terkejut mendengar informasi terbaru itu. Setau mereka, per 20 hari boleh pindah kamar.
"Serius?! Kita sudah bisa pindah?!" tanya Haruhi dan Isagi bersamaan dengan semangat.
"Um. Ada pengumumannya kok. Asalkan sudah memutuskan room mate baru" ujar Yukimiya.
Haruhi manggut-manggut paham mendengar itu. Kemudian ia teringat sesuatu lalu tersenyum misterius. Gadis itu merangkul Kurona yang berada di sampingnya.
"Ran-chan, bukankah ada orang Jerman di kamarmu?" tanya Haruhi sambil menatap Kurona dari dekat.
Jarak wajah Haruhi sangat dekat sehingga Kurona tidak sanggup untuk menoleh ke samping dan memperlihatkan wajahnya yang memerah seperti rambutnya. Lelaki itu sangat gugup saat merasakan tangan Haruhi yang merangkulnya dan nafas gadis itu yang samar-samar mengenai lehernya.
"A-Ada..." jawab Kurona gugup. Pias merah merambat di wajah lelaki itu.
"Aku pindah ke sana ya? Ya? Ya?" bujuk Haruhi sambil mempererat rangkulannya. Wajahnya juga makin maju seiring ia bertanya pada lelaki itu. Matanya berbinar sangat indah dengan penuh harapan.
BLUSHHH!!!
Wajah Kurona memerah hebat seperti rice cooker. Dari kepalanya terlihat ada asap yang keluar.
"B-Boleh..." jawab Kurona terbata-bata. Ya iyalah, memangnya jawaban apa lagi yang bisa Kurona berikan jika Haruhi memintanya seperti ini?
"YEYY!! Sayang Ran-chan banyak-banyak!!" seru Haruhi sambil memeluk Kurona dari samping dan menduselkan pipinya pada pipi lelaki itu.
JDERRR!!!
Asap yang keluar dari kepala Kurona mengepul seperti gunung berapi yang baru saja meletus. Lelaki itu sampai terdiam kaku di tempat. Wajahnya sangat merah seperti warna rambutnya.
Isagi dan Yukimiya yang melihat mereka itu pun sweatdrop melihat ketidakpekaan Haruhi dan kepolosan Kurona. Kalau mereka berkencan sepertinya Kurona akan selalu menuruti keinginan Haruhi.
Isagi menarik Kurona dan Yukimiya menarik Haruhi sehingga keduanya terpisahkan.
"Haruhi-chan, kau tidak boleh seperti itu pada laki-laki. Nanti mereka berhenti berfungsi" ujar Yukimiya.
Haruhi mendongak dan menatap bingung pada Yukimiya. "Apa maksudmu? Aku hanya bertanya pada Ran-chan."
Percuma. Haruhi goblok banget kalau berurusan sama kayak ginian. Tanya aja ke Rin. Sudah berulang kali lelaki itu frustasi gara-gara kelakuan Haruhi.
"Kalau gitu, habis makan nanti kita ngobrol aja ke anak Jerman yang ada di kamar Kurona" ajak Isagi pada Haruhi yang langsung disetujui gadis itu.
Tak lama kemudian, mereka pun tiba di kantin dan makan malam bersama. Setelah itu Haruhi dan Isagi yang kebetulan melihat teman sekamar Kurona pun langsung mendatanginya untuk membuat kesepakatan pertukaran kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Thief] Blue Lock x Female
FanfictionHaruhi, perempuan yang mulai menyukai sepak bola karena kagum dengan permainan seseorang. Namun ia tidak diperbolehkan ikut bertanding di klub sekolah hanya karena dia seorang perempuan. Haruhi juga sangat menyukai karuta. Telinganya sangat tajam da...