Karena kejadian kemarin, Haruhi hampir terlambat menyediakan makan siang. Dan ia mendapatkan pelajaran dari situ. Ia harus menyiapkan bahan-bahannya lebih awal agar tidak gelagapan saat waktunya teralihkan oleh yang lain.
Oleh karena itu, saat akan memasak, ia memotong-motong semua bahan-bahan yang akan digunakan untuk waktu makan yang selanjutnya. Jadinya ia hanya perlu mengolahnya saja saat waktu memasak, dengan menyiapkan potongan bahan-bahan baru untuk waktu makan selanjutnya lagi. Tentu saja bahan-bahannya tetap dijaga dalam keadaan segar.
Hari ketujuh adalah hari pertandingan pertama antar tim. Haruhi meramalkan banyak yang mampir ke ruang medis dalam beberapa hari ke depan.
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶
Hari ke-7
Sudah seminggu semenjak Haruhi bergabung dengan proyek ini. Selama itu, Haruhi belum pernah bertemu dengan orang yang ia kenal. Seperti Isagi, bahkan oleh kakaknya sendiri, Barou. Hanya Hiori saja yang sering bertemu dengannya. Entah mengantar temannya, atau ia sendiri yang merasa tidak enak badan. Memang Ego menyuruh sebisa mungkin untuk tidak bertemu dengan para pemain selain saat pemeriksaan medis. Terlebih dari itu, Haruhi cukup terkejut kala menyadari bahwa lelaki yang sering mengunjungi restoran tempat ia bekerja adalah Itoshi Rin, yang juga mengikuti proyek ini dan merupakan teman masa kecilnya.
Kring!
Haruhi mengecek jam tangannya yang mengeluarkan sebuah suara yang berbeda dibandingkan biasanya.
Hiori Yo dari stratum 5 menukar 1 poin dengan tiket pijat
Ini pertama kalinya ada yang menukar poin dengan tiket pijat. Kebanyakan akan menukarnya untuk daging sirloin. Untuk sesi pijat hanya akan dilakukan malam hari. Biasanya setelah mandi.
Haruhi segera menyelesaikan menu makan malam. Seiring waktu, kecepatannya bertambah dan menghemat banyak waktu.
Karena sudah sering melakukannya, Haruhi telah hafal semua penempatan makanan. Pekerjaannya pun cepat selesai. Ia segera pergi ke kamarnya untuk mengganti baju dan pergi ke ruang medis stratum 5.
Namun saat ia tiba di ruang medis, belum ada pemberitahuan bahwa Hiori sudah sampai. Haruhi pun memutuskan untuk menunggu.
Namun, karena akan membosankan jika hanya menunggu, Haruhi menyetel rekaman berisi Hyakunin Isshu yang terbaca secara acak. Ia melatih ayunan tangannya dengan kartu imajinasi dalam kepalanya.
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶
“...a”
Syuung!
“Asaborake~”
Tangan Haruhi yang terayun tak sengaja menyentuh tombol untuk membuka pintu ruang medis. Hiori terkejut karena pintu itu terbuka sebelum ia menscannya. Terlebih dari itu, yang membuatnya terkejut adalah puisi Hyakunin Isshu yang didengarkan oleh Haruhi.
"Haruhi-chan! Apa kau bermain karuta?!" tanya Hiori yang terlihat bersemangat. Haruhi mengangguk menanggapi pertanyaan lelaki itu.
"Apa Hiorin juga?" tanya Haruhi. Mereka sering bertemu dan menjadi cukup akrab.
"Di Kyoto, hampir semua orang bisa memainkan karuta. Kebanyakan, Master dan Queen berasal dari wilayah Barat" ujar Hiori.
Mendengar itu seketika Haruhi merasa familiar akan sesuatu. Kemudian ia menepuk kedua tangannya satu sama lain kala mengingatnya.
"Jangan-jangan, kau anak dari Master Hiori Arashi?" tanya Haruhi yang menyadari kesamaan marga lelaki itu. Hiori mengangguk dengan semburat tipis yang malu-malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Thief] Blue Lock x Female
FanfictionHaruhi, perempuan yang mulai menyukai sepak bola karena kagum dengan permainan seseorang. Namun ia tidak diperbolehkan ikut bertanding di klub sekolah hanya karena dia seorang perempuan. Haruhi juga sangat menyukai karuta. Telinganya sangat tajam da...