"Sepertinya tak semua hal berjalan baik untukmu ya?"
Suara itu membuat Haruhi bergeming. Ia mengenali suara itu. Tapi ia tak ingin mendongak karena ingin menyembunyikan wajahnya.
"Seharusnya kau pura-pura tidak lihat" ujar Haruhi.
"Gak mau. Kau sudah melihat ke dalam diriku. Aku harus memegang kelemahanmu juga" ujar Kaiser yang berdiri di hadapan Haruhi. Ia menunduk melihat kepala hitam itu.
"Seikaku waruin dayo ne (Kepribadianmu jelek juga)" ujar Haruhi yang akhirnya memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya. Ia menatap kesal pada Kaiser dengan matanya yang merah dan sedikit bengkak.
"Hmm, kira-kira hal apa yang membuat provokator sepertimu menjadi seperti ini?" ujar Kaiser sambil menjepit dagunya dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Seringai tipis merekah di bibir lelaki itu disertai dengan tatapan penasaran.
Haruhi berdiri dan mendengus mendengar itu. "Hidup itu penuh dengan lika-liku, tidak ada yang mulus. Tidak perlu mengherankan hal seperti ini."
Gadis itu berjalan melewati Kaiser dan pergi ke tujuan utamanya untuk menunaikan janjinya, menjenguk Rin di stratum PxG.
Sebelum itu, Haruhi membasuh wajahnya dulu dengan air agar terlihat setidaknya sedikit lebih segar meskipun matanya masih terlihat sedikit bengkak dan merah.
Gadis itu berjalan menuju stratum PxG dengan pikiran yang penuh dengan suaranya sendiri.
Apa yang harus ia ucapkan saat bertemu dengan Rin? Wajah seperti apa yang harus ia tunjukkan pada lelaki itu? Apakah ia perlu memberitahu nomor Sae padanya? Tidak. Itu akan memperburuk hubungan mereka.
Setelah beberapa lama sibuk dengan pikirannya, Haruhi pun sampai di stratum PxG. Ia berjalan di lorong dan berharap bertemu dengan salah satu pemain untuk menanyakan keberadaan Rin.
"Wah~ lihatlah siapa yang datang kesini malam-malam?~"
Sial. Haruhi lengah karena pikirannya penuh dengan bagaimana caranya ia berbicara dengan Rin. Ia sangat sibuk dengan pikirannya sampai-sampai lupa hal yang paling penting.
"Saat pemilihan negara aku sangat sedih karena tidak menemukan dirimu~ tapi saat melihat pertandingan Jerman vs Spanyol kemarin, sepertinya kau berhasil datang ya~ aku rindu padamu~"
SHIDOU!!!
Haruhi menoleh ke belakang dengan gerakan patah-patah. Sungguh ia sangat ceroboh karena berkeliaran di stratum Itali sendirian, dan tidak dalam mode siaga.
"Hai sayang~"
SYUUUNGG!!
Haruhi langsung berlari seperti roket yang lepas landas di lorong stratum PxG. Ia berharap bisa bertemu dengan seseorang yang bisa menahan Shidou karena kecoa itu lagi ngejar. Kenapa Shidou selalu ngejar sih?! Serem banget!!
Brak!!
"Uwah!! Hati-hati dong!" seru seseorang berambut blonde yang ditabrak Haruhi tanpa sengaja.
Haruhi langsung berlindung di balik lelaki itu. "Maaf banget, meskipun ini pertemuan pertama kita, bisakah kau mengurus kecoa satu ini? Aku lagi mencari seseorang."
Lelaki berambut blonde itu melirik ke arah Haruhi yang terlihat familiar.
"Oh!~ Kau orang yang memprovokasi Lavinho ya! Senang sekali bertemu denganmu! Gerakanmu sangat diluar nalar! Aku menyukaimu!!" seru lelaki itu bersemangat.
Haruhi menatap bingung pada lelaki itu. Ia belum menonton pertandingan PxG jadi ia belum tau siapa orang di hadapannya saat ini. Kelihatannya sih... Dia tipe yang merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Thief] Blue Lock x Female
FanficHaruhi, perempuan yang mulai menyukai sepak bola karena kagum dengan permainan seseorang. Namun ia tidak diperbolehkan ikut bertanding di klub sekolah hanya karena dia seorang perempuan. Haruhi juga sangat menyukai karuta. Telinganya sangat tajam da...