47. Cafe

3.1K 533 144
                                    

"Hm hm hm~"

Sebuah senandung indah keluar dari sang gadis rupawan yang sedang menggunakan apron bermotif kotak-kotak. Jari jemarinya yang lentik menaruh potongan strawberry di atas minuman Strawberry Milk Latte yang dipesan oleh pelanggan.

Seharusnya gadis itu berada di dapur dari pagi sampai siang. Akan tetapi Manajer memintanya untuk mengisi posisi rekan kerjanya yang entah kenapa kompak sekali tidak hadir. Jadilah ia berada di meja kasir dan mengantarkan pesanan pelanggan.

Kling

Sebuah bel di pintu berdenting tanda pintu didorong dan seseorang memasuki cafe terlaris di wilayah Tokyo ini.

Haruhi belum membalikkan tubuhnya namun entah kenapa ia merasa merinding mendengar langkah kaki itu. Ia merasa bahwa ia tidak boleh membalikkan badannya sampai mati selagi pemilik langkah kaki berada di dekatnya.

"Cewek~ aku mau pesan~"

NAH KAN BENER!!

Firasat Haruhi memang tidak pernah salah. Bulu kuduk Haruhi meremang mendengar suara baritone menggelikan itu. Ia meneguk ludahnya gugup.

'Kau harus profesional Haruhi...' Haruhi menguatkan dirinya dan mengambil masker yang untungnya berada di kantong apronnya. Meskipun sayang sekali ia meninggalkan kacamata hitamnya di tasnya.

Haruhi memberanikan dirinya untuk berbalik dan menatap lelaki yang menunggunya tersebut. "Baik, mau pesan apa?"

Grap!

Grap!

"Sudah kuduga~" Lelaki tersebut mencengkram kuat kedua tangan Haruhi dengan cepat yang disertai dengan seringai mengerikan di wajahnya.

"Mohon maaf, apa yang anda lakukan? Tolong lepaskan tangan saya sekarang" ujar Haruhi nada dan sorot mata yang tegas. Sebisa mungkin ia tak ingin membuat kericuhan ataupun menarik perhatian para pelanggan yang lain.

 Sebisa mungkin ia tak ingin membuat kericuhan ataupun menarik perhatian para pelanggan yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa-apaan panggilan itu? Hanya dengan melihat punggungmu saja aku tau kalau itu dirimu. Percuma saja memakai masker" ujar Shidou yang kecewa dengan panggilan Haruhi yang terdengar seolah mereka orang asing.

"Permisi, tuan. Saya tidak tau apa yang anda maksud. Terlebih itu, saya harus bekerja sekarang. Jadi bisakah anda melepaskan tangan saya sekarang?" ujar Haruhi makin tegas dengan mata ruby yang menusuk tajam pada Shidou.

"Tidak sebelum kau memberikanku ciuman" ujar Shidou yang menarik Haruhi untuk mendekat sembari ia mendekatkan wajahnya juga.

Haruhi spontan menjauhkan wajahnya. Ia tak bisa menarik tangannya karena cengkraman lelaki itu sangat kuat. Sepertinya lelaki itu mengerahkan semua kekuatannya.

Ingin sekali saat ini Haruhi menendang biji lelaki itu dengan tendangan mautnya yang dapat membelah lapangan menjadi dua bagian. Namun sayangnya mereka terpisah oleh meja sehingga ia tidak dapat melakukannya.

[Thief] Blue Lock x Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang