68. Check-up

1.5K 235 33
                                    

Pada akhirnya, Isagi gagal menghentikan Kurona. Begitu ia sampai di ruang pemeriksaan medis, Kurona sudah berada di dalam mesin. Anri yang memeriksa hasil checkup itu mengernyitkan kening karena bingung.

"Menurut hasil pemeriksaan, tidak ada yang salah dengan tubuhmu. Bisa kau jelaskan apa keanehan yang kau rasakan?" tanya Anri.

"Jantungku—!"

"MAAFKAN AKU ANRI-SAN!! KURONA HANYA KELELAHAN BIASA!! AYO KITA PERGI, KURONA!!" ajak Isagi yang buru-buru membekap mulut Kurona dengan wajah yang berkeringat dingin karena panik.

Kurona mengernyitkan keningnya bingung melihat tingkah Isagi.

Pada saat itu, Anri mendekat dan menyentuh pundak Isagi, meminta lelaki itu untuk minggir.

"Aku tidak bisa diam kalau ada pemain yang merasakan keanehan dalam dirinya. Isagi-kun, mundur dulu" ujar Anri sambil mendorong pelan Isagi agar ia bisa mendengar penjelasan Kurona.

"Baiklah, Kurona kau bisa menjelaskan keadaanmu dengan jujur. Apa yang kau rasakan?" tanya Anri.

"D-Degupan jantungku serasa tidak normal. Tiba-tiba berdebar sangat kencang seolah ingin lompat dari tubuhku. Di saat yang sama wajahku serasa memanas dan aku tidak bisa berpikir dengan jernih" jelas Kurona.

"Kapan itu terjadi? Apa berkaitan dengan sesuatu?" tanya Anri serius.

Isagi membalikkan badannya dan menutup wajahnya. Ia tidak bisa mendengarkan hal ini lebih lanjut.

"S-Setiap..." Wajah Kurona mulai memerah.

Zzztttt

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok perempuan di balik sana.

"Anri!— Oh? Ada Yo-chan dan Ran-chan juga?" tanya Haruhi dengan wajah riang

Blush!

Tiit! Tiit!

Anri menoleh ke arah mesin yang menunjukkan angka detak jantung. Tiba-tiba angka itu melonjak naik dari 84 ke 126 dan terus naik.

Anri melihat ke arah Kurona yang memerah dan gugup.

Haruhi berjalan mendekati Kurona yang berada di dalam mesin seperti kepompong.

"Ran-chan apa kau sakit? Kenapa kau masuk ke sini?" tanya Haruhi khawatir pada anak hiunya. Gadis itu menaruh punggung tangannya pada dahi Kurona dan seketika gunung api meletus dan membuat kepala Kurona berasap.

Angka detak jantung juga naik ke 144, seperti orang yang berolahraga. Seketika Anri langsung mendapatkan kesimpulannya.

"Kurona-kun, pemeriksaanmu sudah selesai. Aku akan menjelaskannya padamu" ujar Anri.

Isagi tiba-tiba melotot kepada Anri dari belakang Haruhi, seolah memintanya untuk tidak melakukan hal itu.

"Karena aku akan menjelaskannya pada Kurona-kun, bisakah kalian berdua keluar dulu?" pinta Anri yang peka dengan sinyal dari Isagi.

"Kenapa—"

"Haruhi-chan ayo kita keluar!~" ajak Isagi sambil menggandeng tangan Haruhi dan menyeret gadis itu untuk keluar dari ruangan.

Isagi benar-benar menariknya agak jauh agar telinga tajam Haruhi tidak bisa mendengar hasil diagnosis Kurona.

"Jadi, apa yang terjadi padaku?" tanya Kurona dengan wajah memerah.

Dalam hati Anri merasa lelaki hiu satu ini sangat menggemaskan sampai ia ingin mencubit pipi lelaki itu sampai melar. Masa muda memang menyenangkan.

"Ini bukan penyakit. Kurona-kun, kau menyukai Haruhi-chan" ujar Anri dengan senyum ibu.

[Thief] Blue Lock x Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang