79. Lesson

934 137 21
                                    

"Guru sepertiku, tidak akan pernah membiarkan muridnya kabur."

Rin memajukan wajahnya sampai dahi dan hidung mereka bersentuhan. Haruhi langsung menutup matanya rapat-rapat. Gadis itu menahan nafasnya tanpa ia sadari.

Eh, tapi kok gak terjadi apa-apa?

Haruhi mengintip dan membuka matanya perlahan. Manik teal itulah yang memenuhi pandangannya saat ini.

"Bodoh, jika kau takut seharusnya kau melawan" ujar Rin yang menjauhkan wajahnya dari Haruhi.

Rin melepaskan Haruhi dan duduk agak menjauh dari Haruhi. Pias merah merambat hingga ke telinga lelaki itu.

"Aku... Rasanya tidak bisa bergerak. Tubuhku tiba-tiba terasa kaku... Tapi yah, benar sih kalau aku gugup" jelas Haruhi.

"Meskipun rasanya beda tipis, gugup dan takut itu tetap berbeda. Kau harus tau yang mana yang kau rasakan. Yah, orang-orang pernah bilang kalau itu momen yang menakutkan sampai-sampai tidak bisa melawan meskipun ingin. Intinya, jangan sampai kau berada dalam posisi seperti tadi. Itu benar-benar posisi yang berbahaya. Paham?" tanya Rin.

Haruhi mengangguk dua kali.

Ini perasaan yang mirip dengan waktu itu, saat Sae melakukan hal yang serupa padanya. Waktu itu, kira-kira ia gugup atau takut? Haruhi tidak begitu paham.

"Kita lanjut ke pelajaran selanjutnya."

Tiba-tiba Rin menarik tangan Haruhi dan membuat gadis itu berada di atasnya. Haruhi yang terkejut dengan tarikan itu ingin menyingkirkan dirinya dari atas tubuh Rin namun lelaki itu sudah terlebih dahulu menaruh tangan dj belakang tubuhnya, mencegahnya bangkit.

"Dasar lengah. Apa kau benar-benar pandai beladiri? Apa semua penghargaan beladiri yang kau dapatkan itu cuman editan?" tanya Rin yang heran kenapa Haruhi mudah banget ditahan olehnya.

Haruhi menatap wajah Rin yang berada di bawahnya dengan senyuman lembut. "Soalnya... aku merasa nyaman bersamamu. Jadi buat apa aku waspada padamu?"

Ah, sepertinya kejadian ini bisa terjadi hanya jika Haruhi merasa nyaman dengan orang itu sehingga gadis itu tanpa sadar menurunkan penjagaannya seperti Rin dan Sae, atau ada lelaki yang tidak bisa ditebak gerak-geriknya seperti Shidou.

Tapi justru itu yang jadi masalah. Apalagi di gedung ini semuanya laki-laki kecuali Haruhi dan Anri. Tinggal di tempat ini artinya Haruhi akan bertemu dengan laki-laki tiap hari sejak buka mata sampai tutup mata. Mereka juga bakal cepat nyaman, mengingat Haruhi bisa dekat dengan siapa saja. Apalagi gadis itu menganggap para lelaki disini sebagai anaknya sendiri. Terlampau nyaman.

"Kau ini terlihat cepat nyaman dengan beberapa jenis orang. Apa itu artinya kau menurunkan kewaspadaan terhadap mereka?" tanya Rin.

"Yah... Kurang lebih aku tau bagaimana sifat mereka. Dan aku nyaman karena tau mereka bukan orang jahat. Untuk apa diwaspadai? Kau ingin aku pakai Meta vision 24 jam? Pernah sih, buat latihan stamina doang. Waspada terus itu capek tauk. Waktunya istirahat malah gak bisa santai. Lagian gak banyak yang terjadi. Paling cuman Kaiser dan kurang lebih aku bisa menanganinya" celoteh Haruhi sambil curhat dikit.

Rin menghela nafas lelah. Rasanya pengen banget dia gigit Haruhi dengan brutal saking geregetnya. Kalau bisa sampai pipi gadis itu lepas.

"Jadi, kau tidak masalah kalau mereka menyentuhmu?" tanya Rin.

"Hah? Mereka cuman ngajak tos pas aku ngasih operan bagus atau tembakan bagus. Cuma pegang tangan sama ngerangkul. Apa itu juga mesum?" tanya Haruhi.

Rin diam tak berkutik. Memang kalau dilihat-lihat anak-anak yang ada di stratum Jerman tipikal anak baek kayak Hiori atau anak yang canggung deket sama cewek kayak Raichi. Paling Kaiser yang bahaya.

[Thief] Blue Lock x Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang