3. Football

6.1K 836 58
                                    

Ding dong ding dong

Bel pulang telah berbunyi, menandakan berakhirnya jam pelajaran siswa dan dimulainya jam ekstrakurikuler sesuai jadwal yang berlaku.

Para siswa-siswi menyimpun meja dan kursinya lalu bergegas pergi ke ruang eskul masing-masing. Ada yang langsung pulang karena tidak mengikuti eskul manapun, dan karena eskul yang mereka ikuti diliburkan hari ini.

Sesuai dengan perkataannya beberapa jam yang lalu, Haruhi langsung mengekori Isagi kala lelaki itu beranjak dari tempat duduknya, dan mereka pergi bersama ke lapangan sepak bola.

Selama perjalanan menuju lapangan, tiada siapapun dari mereka yang mengeluarkan suara. Haruhi memang dari sananya tidak akan berbicara jika tidak perlu. Lain dengan Isagi yang kini sedang bertarung di dalam pikirannya menanyakan berbagai hal mengenai gadis yang baru ditemuinya hari ini.

Sesampainya di lapangan, tentu saja Isagi langsung disambut dengan sorakan dari teman-teman satu timnya yang langsung dibalas dengan protes dari Isagi itu sendiri.

Selagi Isagi pemanasan dengan teman-temannya, Haruhi duduk di samping pelatih yang mengawasi tim ini.

"Sensei, apa klub ini tidak membutuhkan manager?" tanya Haruhi.

"Hm? Kurasa tidak perlu. Mereka bisa mengurus diri mereka sendiri. Kalaupun ada latih tanding, biasanya mereka menghubungiku" jawab guru yang menjadi pelatih tim tersebut.

Haruhi ber-hee ria. Guru tersebut sangat penasaran dengan siswi yang baru ditemuinya itu. Sepertinya ia tak pernah melihat siswi ini sebelumnya.

"Apa kau murid pindahan?" tanya sang guru. Haruhi mengangguk mantap tuk menanggapi itu.

"Apa kau kemari karena tertarik dengan sepak bola..." Sang guru menoleh ke arah Haruhi —yang menatap ke arah lapangan— untuk melihat ekspresinya. Terlihat manik merah yang melebar karena antusias.

"...atau karena tertarik dengan Isagi?" lanjut guru itu yang langsung melunturkan ekspresi bersemangat Haruhi yang tergantikan dengan tatapan sinis yang mengatakan 'yang-benar-saja' ke arah sang Guru.

Perubahan suasana yang sangat drastis membuat sang Guru merasa bahwa ucapannya barusan tidak seperti yang ia pikirkan, membuatnya tertawa canggung.

Para pemain yang telah usai pemanasan kemudian mulai berlatih dengan membentuk dua tim. Membuat atensi dua orang di pinggir lapangan ini tertuju pada mereka.

"A-Ah, kalau kau ingin bermain sepak bola, aku mengizinkan saat latihan seperti ini. Tapi jika untuk pertandingan, dariku tidak dulu. Karena sebentar lagi kami akan menuju pertandingan prefektur, sepertinya nanti dulu jika kau ingin bermain," jelas sang guru.

Selalu seperti ini, Haruhi tidak pernah dimainkan saat pertandingan. Padahal di sekolah yang sebelumnya kemampuannya merupakan top 5. Hanya karena dia perempuan, dia dijadikan pemain cadangan. Padahal Reo juga mengakui kemampuannya.

Ia sangat kesal.

"Hoi Tada-chan! Kau mengoper kemana? Itu terlalu jauh!" seru Isagi.

Haruhi melihat ke arah bola yang melambung tinggi yang sepertinya akan keluar lapangan. Terlebih lagi, bola itu menuju ke arahnya.

Jarak Haruhi dari garis lapangan adalah tiga langkah. Ada 3 pemain yang berlari berusaha menyusul bola tersebut. Haruhi sejajar dengan pertengahan lapangan.

Lapangan sepak bola memiliki panjang 60 meter dan lebar 40 meter. Menurut rumus Phytagoras, jarak Haruhi menuju gawang adalah lebih dari 10√13 meter. Sangat mustahil untuk mencetak gol bahkan untuk pemain pro sekalipun.

[Thief] Blue Lock x Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang