55. Neighbor

3K 469 259
                                    

Setelah melihat darah segar yang mengalir keluar dari lubang hidung Haruhi, Barou langsung memaksa gadis itu untuk pergi ke rumah sakit. Yah, sebelumnya ia sempat lupa dengan hal itu karena si Nagi ngajak ribut.

Namun Haruhi menolak titah lelaki itu dan bersikeras untuk langsung pulang ke rumah saja. Barou sudah memaksa bahkan sampai menggunakan kekuatannya, namun Haruhi melawan balik dengan kekuatannya yang membuat lelaki itu terkejut. Sejak kapan adiknya jadi sekuat ini?

Akhirnya Barou pun mengalah meskipun sebenarnya lelaki itu diam-diam menghubungi Mochida-sensei, satu-satunya dokter yang ia kenal baik. Ia menanyakan solusi dan memberitahukan gejala yang dialami Haruhi. Namun Mochida-sensei menyuruhnya untuk banyak beristirahat saja.

Dan di hari itu, Shiho maupun Barou sangat bersikeras untuk menyuruh Haruhi beristirahat dan tidak melakukan apapun. Bahkan makanannya sampai diantarkan ke dalam kamar oleh Shiho sambil mengganti kompres yang menempel di dahi gadis itu.

Barou: FASE SAYANG ADEK MAX📈

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Haruhi merasa keadaannya lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Barou yang melihat adiknya sedang memasak sarapan itu pun menyuruhnya untuk beristirahat lagi meskipun gadis itu tentunya tidak akan menurutinya.

Barou mendekat dan menyadari sesuatu yang berbeda dari masakan Haruhi. "Oi, bukannya itu terlalu banyak untuk porsi tiga orang? Apa kau ingin nambah lima kali?"

"Enggak kok. Ini juga buat tetangga. Kan kita belum ada kasih apapun ke tetangga baru dan mantan tetangga kita" ujar Haruhi yang masih berkutat dengan sutil dan makanan di depannya.

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Haruhi berjalan dengan langkah riang dan senyum sumringah di wajahnya dengan dua kotak makan sekali pakai yang berisikan yakisoba. Ia pergi ke rumah tetangga yang berada tepat di sebelah rumahnya.

Ding dong

Haruhi memencet bel rumah tetangganya. Indra pendengarannya yang tajam itu dapat mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

Cklek

"Permisi mah, sudah lama gak ketemu. Sekarang Haru sudah pindah ke sebelah rumah mamah lagi" ujar Haruhi sambil cengengesan kala melihat wanita paruh baya yang ia kenal itu membuka pintu rumahnya.

Butuh beberapa saat bagi wanita itu untuk mencerna dan mengenali Haruhi. Manik teal-nya melebar kala mengingat sosok cantik di depannya ini.

"Haruhi-chan?!" kaget wanita tersebut.

Haruhi mengangguk dan membuat wanita paruh baya tersebut langsung memeluknya erat. Haruhi menyambut pelukan tersebut sehingga kotak makan yang ia bawa tidak penyet.

"Aduduh~ mantunya Mama makin cantik aja~" puji wanita paruh baya bermarga Itoshi tersebut sambil mengeratkan pelukannya.

"Ehehe Mama bisa aja" ujar Haruhi yang tak kalah rindu dengan wanita yang sering menemaninya kala orangtuanya tengah pergi bekerja dahulu kala.

Wanita tersebut melonggarkan pelukannya untuk melihat wajah Haruhi lebih jelas. Merasa gemas, ia pun mencubiti kedua pipi Haruhi sampai melar.

"Geulis pisan mantunya Mama ni leh~ Lama banget gak ada kabar. Gimana kabarnya? Sehat nak?" tanya wanita paruh baya tersebut dengan penuh kasih sayang.

[Thief] Blue Lock x Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang