Tiit tiit tiit
Anri memeriksa kondisi tubuh Haruhi dengan seksama. Perkembangan otot, tulang, serta organ-organ tubuh gadis itu. Sepertinya pemeriksaan itu harus dilakukan secara berkala mengingat porsi latihan baru Haruhi yang menambahkan gerakan bela diri. Apalagi gadis itu beberapa kali melukai dirinya sendiri dan mendapatkan memar.
"Kondisi tubuhmu normal. Persendianmu makin lentur dan tulangmu makin kuat. Ototmu juga makin padat. Tapi kusarankan untuk tidak banyak mengangkat beban. Meskipun kau tidak menyukai ini, bagaimanapun juga tubuh laki-laki dan perempuan tetap berbeda. Aku khawatir dengan kondisi rahimmu jika kau terlalu keras. Berhati-hati juga saat melatih gerakan. Jangan sampai melukai dirimu sendiri. Aku tidak akan tinggal diam jika memar di tubuhmu makin banyak. Kau paham?" omel Anri panjang lebar.
"Aku paham" jawab Haruhi seadanya meskipun dengan sedikit malas karena Anri mengungkit perbedaan laki-laki dan perempuan. Meskipun tidak menyukainya tapi itu kenyataan. Haruhi tidak bisa mengabaikannya begitu saja.
"Kalau kau ingin mengobati lukamu, datang saja kepadaku kapanpun, ya? Jangan disembunyikan sendiri" ujar Anri.
Haruhi mengangguk pelan. Benar juga. Ia mempunyai Anri yang sudah seperti ibunya. Ia bisa mengandalkannya
"Ngomong-ngomong, kau dicari Noel Noah. Setelah ini pergilah ke ruangannya" ujar Anri.
Haruhi keluar dari mesin medis dengan wajah bingung. Apa gerangan keperluan Noah kepadanya?
"Master? Sekarang banget?" tanya Haruhi. Pasalnya ini sudah mendekati jam tidur.
"Iya. Tidak akan lama katanya" ujar Anri.
Haruhi pun mengangguk paham dan pergi ke ruangan Noel Noah, master klub Bastard Munchen.
Ruang Master
Zzzttt
Pintu terbuka dan mata Haruhi langsung menyapa sosok pria paruh baya dengan aura yang memancar kuat darinya meskipun ia hanya duduk di kursi. Noah berbalik dan menyuruh Haruhi untuk masuk ke dalam.
"Sudah lama semenjak terakhir kali aku melihat wajah kesal Lavinho. Apa kau sengaja belajar Capoiera dan Ginga untuk melawannya?" tanya Noah.
"Saya memang berlatih banyak gerakan bela diri. Saya juga ketua klub beladiri di sekolah, jadi saya sudah banyak menguasainya. Kebetulan saja selama liburan kemarin saya memang mempelajari Capoiera karena gerakannya yang unik dan bebas. Mengetahui kita akan melawan mereka di pertandingan pertama membuat saya makin melatih gerakan itu" jelas Haruhi panjang.
Noah manggut-manggut paham. Ia menatap mata Haruhi yang memancarkan tekad kuat. Tatapan yang tak biasa muncul di wajah gadis seumurannya.
"Apa kau sudah pindah kamar?" tanya Noah.
Haruhi sedikit terkejut dan mengangguk pelan. Darimana Noah mengetahuinya?
"Iya... Sudah..." jawab Haruhi.
"Hm, kudengar kau kesusahan dan tidak nyaman karena sekamar dengan Kaiser dan Ness. Jadi kuubah jadwal pertukaran kamar. Apa mereka sangat mengganggumu?" tanya Noah dengan wajah datar.
"Tidak juga. Saya dan Yo— Ekhem, saya dan Isagi lebih sering menghabiskan waktu di tempat lain dan pergi ke kamar hanya untuk tidur. Jadi kami tidak begitu sering bertemu" ujar Haruhi yang sedikit terkejut.
Apa Noah khawatir pada dirinya?
"Tidak juga? Berarti mereka sempat mengganggu. Apa yang mereka lakukan padamu?" tanya Noah.
Tunggu, kenapa Noah terdengar seperti ayah yang menginterogasi putrinya yang dideketin jamet?
"Ness tidak menggangguku secara fisik, tapi dia suka omong kosong dan itu terdengar menyebalkan. Sok tau dan menganggap Kaiser itu dewa. Menyebalkan. Kalau Kaiser..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Thief] Blue Lock x Female
Fiksi PenggemarHaruhi, perempuan yang mulai menyukai sepak bola karena kagum dengan permainan seseorang. Namun ia tidak diperbolehkan ikut bertanding di klub sekolah hanya karena dia seorang perempuan. Haruhi juga sangat menyukai karuta. Telinganya sangat tajam da...