“Naniwa-zu ni Sakuya Kono Hana Fuyu-gomori~ Ima wo haru-be to Sakuya kono hana~”
"Pft-" Terdengar dengusan kecil dari Nagi yang berusaha menahan tawanya kala mendengar Barou yang membacakan puisi.
Mendengar itu membuat Barou mendelik tajam. Sebenarnya ia juga tak ingin melakukan ini. Namun adiknya dengan sangat memaksa meminta dirinya untuk membantu latihannya. Haruhi sendiri cukup yakin Barou dapat membacakan puisi dengan tempo yang tepat karena lelaki itu pasti berkali-kali mendengarkan permainan Haruhi dan Shiho. Selain itu, ketika ibu mereka masih hidup pasti Barou lebih sering mendengarnya.
Swing!
Baru saja Barou akan membacakan puisi selanjutnya. Namun Haruhi sudah mengenai sebuah kartu dengan tepat dan cepat. Kartu tersebut melayang mengenai wajah Nagi.
“Tsuki mireba~”
Barou membacakan bait pertama puisi, lalu ia berhenti sejenak.
"Gomen ne, Sei-chan" ujar Haruhi kala mengambil kartu yang ia lemparkan.
"Oi, bisa-bisanya kau mengambilnya sebelum aku membacakan puisinya" celetuk Barou heran.
Haruhi yang semula menutup mata itu pun membuka matanya dan menunjukkan kartu yang ia dapatkan. "Tapi benar kan?"
Kartu yang Haruhi dapatkan memang benar. Tapi indranya yang agak beda dibandingkan orang lain. Namun memang itulah bakat Haruhi yang didapatkan sejak lahir.
Nagi mengacak letak awal kartu dan Haruhi menutup matanya. Ia menggunakan indranya untuk mengetahui perpindahan kartu.
Barou tak habis pikir akan latihan gila adiknya. Dan lebih gilanya lagi gadis itu tetap bisa mengambil kartu yang benar.
Haruhi sebelumnya sudah pernah berlatih dengan Anri. Ia pernah berlatih dengan kartu tertutup dan mata terbuka. Untuk metode itu, biarpun kartunya diacak-acak, ia tetap bisa mengambil semua kartu. Seharusnya hanya 50, namun Haruhi menambahkannya jadi 70. Lain kali ia ingin mencoba 100 kartu.
Untuk metode mata tertutup dan kartu terbuka, Haruhi baru mencapai 30 kartu. Dan sekarang ini ia sedang berlatih lagi.
“...”
Swing!
“Kasasagi no~”
Lagi-lagi Haruhi mencapai kartu yang tepat ketika Barou baru saja akan membacakan puisi selanjutnya, dan berlanjut seperti itu berkali-kali. Memang, daripada rekaman, lebih jelas mendengar suaranya langsung. Karena itu Haruhi dapat mengambil kartu lebih cepat dari biasanya.
“...”
Tap
“Meguri aite~”
"Ah, kau salah" ujar Barou yang membuat Haruhi membuka matanya untuk melihat kartu yang ia sentuh.
Akhirnya, setelah 35 kartu yang didapatkan dengan tepat, Haruhi keliru di kartu ke 36.
Haruhi dengan formal menunduk dan mengucapkan terima kasih kepada dua lelaki yang membantunya itu.
"Fyuuuhhh~" Haruhi menghela nafas lega dan menyeka keringat di wajahnya dengan handuk.
"Hee.. Jadi ini latihan Haru-chan untuk bermain di lapangan dengan mata tertutup?" tanya Nagi. Haruhi mengangguk penuh semangat.
"Bocah, jadi kau melakukan latihan ini untuk sepak bola dan bukan untuk karuta?" tanya Barou.
"Untuk sepak bola aku berlatih seperti ini. Tapi ini juga termasuk latihan untuk karuta kan? Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui" ujar Haruhi.
Ucapan itu membuat Barou terdiam sejenak. "Kau bisa dimarahi ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Thief] Blue Lock x Female
Hayran KurguHaruhi, perempuan yang mulai menyukai sepak bola karena kagum dengan permainan seseorang. Namun ia tidak diperbolehkan ikut bertanding di klub sekolah hanya karena dia seorang perempuan. Haruhi juga sangat menyukai karuta. Telinganya sangat tajam da...