Kalah 2 gol dari tim lawan merupakan suatu hal yang krusial, terutama setelah Shidou memasuki lapangan. Dan yang paling membuat Haruhi dan Isagi frustasi adalah, mereka belum mencetak gol di pertandingan ini.
Tim lawan, terutama Aiku selalu menjauhkan bola dari mereka. Ditambah lagi Shidou dan Sae sedang dalam fase meledak-ledak.
Isagi berlari mendatangi Ego yang duduk bersama Anri di kursi pelatih. Lelaki itu menanyakan solusi dan taktik yang harus dijalankan di situasi seperti ini.
Haruhi menyimak pembicaraan itu dengan indra pendengarannya yang tajam.
Ego mengatakan bahwa sejatinya Blue Lock sudah menang. Jadi, biarpun kalah di game ini, pemain Blue Lock akan mendapatkan karir yang bagus di sepak bola.
Omong kosong.
Tentu saja tidak ada satupun dari pemain yang ada di Blue Lock ini untuk menerima itu. Kalah di game ini sama saja dengan kematian. Dan mereka masih belum ingin mati di sepak bola. Tidak ada kata kalah, dan harus menjadi yang terbaik di dunia. Itulah ego yang Ego ajarkan pada mereka di Blue Lock. Tentu saja mereka tidak menerima ucapan lelaki itu.
"Baiklah, Isagi Yoichi. Maka kita akan bertaruh. Bahkan aku pun tidak dapat memprediksi bagaimana hasilnya" ujar Ego yang membuat Isagi dan Haruhi yang menguping itu penasaran.
"Sekarang giliranmu... Joker."
Barou keluar dari ruang pemain cadangan dengan aura membunuh yang pekat. Ia melirik tajam ke arah Isagi.
"Aku lelah menunggu, dasar figuran."
Dengan masuknya Joker dalam permainan, posisi pemain juga berubah.
Otoya digantikan oleh Barou. Tempat sayap kanan bertahan Otoya diberikan kepada Yukimiya yang semula berada di sayap kiri penyerang. Haruhi pindah ke sayap kiri, tempat posisi Yukimiya sebelumnya, dan Barou di sayap kanan, tempat Haruhi semula.
"Tck. Kenapa daritadi aku dioper sana-sini mulu? Posisi bagus selalu saja diberikan pada orang lain" cibir Haruhi kesal sambil berjalan menuju sayap kiri yang dekat dengan posisi Nagi.
Melihat Barou yang memasuki lapangan, Nagi menjulurkan lidahnya mengejek. "Selamat datang di medan tempur, Raja."
"Hoi bau, kau baru mencetak satu gol terus mati. Lebih baik kau mengumpan padaku" ujar Barou.
"Ogah, gak mau" ujar Nagi.
Hadeh, lagi-lagi seperti ini. Barou dan Nagi akan selalu ribut apabila berada dalam satu lapangan. Keduanya bahkan sekarang saling bertatapan sengit.
"Mulai sekarang lupakan soal keseimbangan. Semua penyerang bisa maju dan menyerang sesuka hati. Kita akan menang, meski harus saling menghancurkan untuk meraihnya." Rin makin berapi-api dengan selisih 2 gol ini.
RESTART!!
Pertandingan kembali dimulai dengan umpan satu dua Isagi dan Rin. Mereka tidak memasukkan Barou dalam serangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Thief] Blue Lock x Female
Fiksi PenggemarHaruhi, perempuan yang mulai menyukai sepak bola karena kagum dengan permainan seseorang. Namun ia tidak diperbolehkan ikut bertanding di klub sekolah hanya karena dia seorang perempuan. Haruhi juga sangat menyukai karuta. Telinganya sangat tajam da...