CHAPTER 8

2K 77 1
                                    

8. Tidak ada namanya perbedaan

••••••••••

"Canva, hati hati ya dijalan dan soal ucapan Ayah jangan dimasukin hati"ucap Syera kala mengantar Canva kedepan pintu gerbang.

lelaki itu menoleh, ia mengangguk kepada perempuannyang tengah berdiri diambang gerbang rumahnya.

"gapapa, lagian emang kenyataan kalo kita beda"

Syera diam kemudian melambaikan tanganya.

"kadang sebelum gue tau kenyataan yang pahit, gue selalu berdoa dalam hati buat jangan pernah masukin gue kedalam gelombang hitam itu"

"..."

"namun sayangnya kali ini mungkin gue bakalan masuk kesana"

"gue ga paham"gumam Syera

"gue ga minta lo ngerti, gue pamit pulang"

"hati hati"

Canva yang tengah memakai helm pun terdiam sejenak menatap perempuan dihadapannya, sangat cantik.

"lo cantik"

Syera menghembuskan nafasnya kesal.

"lo pasti mau ngeledek gue lagi"

"engga, malam ini lo emang cantik, ga cuman gue, bulan dan bintang saksinya"Canva melirik ke atas, tepat dimana bulan dan Bintang berada.

"kalo gitu gue pulang ya"pamit Canva kemudian menyalakan mesin motornya dan pergi dari perkarangan rumah Syera

Syera menutup pagar dan berlari karna salah tingkah, Hardi yang melihat kejadian tersebut lantas menegurnya.

"ingat Syera. sejauh apapun kalian berteman. kalian tidak akan pernah bisa terikat. ayah hanya mengingatkan saja"

Syera diam dan mengangguk.

"iya ayah"

Baru saja ia merasakan rasanya falling in love. namun dilempar kenyataan oleh perkataan ayahnya sendiri. ya seakan dunia tak adil. tidak pernah membiarkan Syera merasakan apa arti kebahagiaan.

ketika dikamar ia kini berjalan menuju cermin dan menatap dirinya sendu.

"gue harus jaga jarak sama Canva?"

ia sedikit mengingat dimana tadi Canva diceramahi habis habisan oleh ayahnya sendiri

beberapa jam yang lalu

"non muslim?"tanya Hardi membuat Canva mengangguk

"ya tidak papa, saya tidak mempermasalahkan anak saya untuk berteman dengan beragama lain. seperti yang kita tahu di negara kita banyak suku agama"

"tapi untuk sekedar berteman kami akan selalu bertoleransi. jika kamu ingin kemari ya silahkan pintu terbuka untuk teman terbaik bagi anak saya"

"namun jangan sampai kamu memiliki perasaan lebih terhadap anak saya ya, apalagi sampai jatuh hati"

"tapi om jika semisalkan saya jatuh cinta dengan Syera, om tidak merestui?"tanya Canva sedikit tegang

CANVA & SYERA (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang