40. Seperti Langit dan Lautan
•••••
Selama berlibur, kegiatan mereka hanya menikmati keindahan pantai dan nikmatnya perkebunan strawberry yang cantik dan manis. entahlah, sejenak ia melupakan keadaan di jakarta. mungkin awal dari kebahagian mereka ini akan ada suatu masalah yang tidak akan terduga.
"cita cita lo apa sih?"
Dikta bergumam ketika kekasih manisnya itu berceletuk dihadapannya, diikuti lirikan Canva dan Syera yang sedang menyusun beberapa snack diatas karpet.
karena posisi mereka kini berada dipinggir pantai dipagi hari yang sama sekali belum memancarkan sinar matahari.
"gausah lo tanya ta, cita cita dia itu mau jadi angkasawan. lo ga liat dikamar nya ada apa aja?"kekeh Canva seraya menjaili Syera.
"beneran?! berarti kamu bakal ninggalin aku dong?"sentak Agatha berubah mood
"gue emang cita cita jadi kaya gitu, tapi itu pas gue masih diumur 10 tahun. lambat laut gue rasa gue berubah pikiran. gue kepengen jadi pilot"jawab Dikta
"itu saja aja jauh, gue gak bisa ditinggal"rengek Agatha membuat Dikta terkekeh kecil.
"lagian lo geer banget, emang bakalan nikah?"tanya Canva membuat Agatha terdiam seketika.
"iyalah, gue kan cantik. Dikta juga mau seriusin gue"
"yang bener, tiati ditinggalin"
Agatha diam, ia menjadi sangat diam. ia mengingat bahwa hubungannya dengan kekasihnya akhir akhir ini memang mengalami kendala.
gadis itu berdiri membuat Dikta yang tengah berbaring pun menjadi mengubah posisinya.
"kemana?"
Agatha tidak menjawab, ia berjalan menuju rumah tidak memperdulikan Dikta yang kini mengejarnya.
disisi lain Canva sedari tadi tertawa habis habisan, membuat Syera geram dan melemparnya dengan buah strawberry.
"kalo becanda jangan berlebihan gitu!"tegur Syera membuat Canva diam.
"ya sorry, abisnya Agatha susah banget diajak becanda"
Syera menggelengkan kepala. lalu ia membuka satu kotak bekal berisi kue buatannya dengan Agatha tadi subuh.
"sini deh, tadi aku buat kue sama Agatha"
Canva kini mendekat, duduk berdekatan dengan Syera seraya menghadap ke pantai.
Syera menyuapi kue itu dan diterima oleh kekasihnya dengan excited.
"enak ga? harus jujur gaboleh boong, kalo gaenak jawab gaenak"
"astaga ra, segitunya banget"lirih Canva menatap kekasihnya dengan jengkel.
"hey! aku gak lupa ya kejadian waktu itu, pas aku buatin kamu makanan cumi bakar, kamu bilang enak pas aku coba asin banget!"
mendengar itu Canva terkekeh.
"tuhkan!"
Canva mengelus kepala Syera perlahan lalu berdeham.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANVA & SYERA (Series 1)
Teen Fictionkisah cinta beda agama memang sangat rumit, ia harus memutuskan untuk memilih antara tuhannya atau cintanya. "gue harus jadi apa ya ra, biar di liat sama bokap lo? sedetik aja dia bisa hargain gue, gue pasti seneng banget" warning!!! please banget b...