28. rasa kecewa Syera
•••••••••••••
"untuk event kali ini, gimana kalo kita adain festival yang dimana siswa siswi itu mengenalkan budaya yang ada diindonesia, misalkan kaya pakai baju adat, jadi semacam pameran budaya"
Vero. Vero abraham merupakan ketua eskul sekaligus wakil ketua osis yang diketuai oleh Dikta respati kini bersuara untuk mengusulkan pendapat.
"gue setuju, jadi gak cuman itu, kita adain juga lomba tari daerah, terus adat istiadat, pasti keren banget itu"
mendengar pemasukan Syera membuat Vero mengangguk dengan antusias.
"gue udah bilang ke pak thomas dan dia tidak mempermasalahkan itu, lagi pula ini acara ketika selesai ulangan semester, jadi ini sisihnya dari classmeet"tutur Dikta yang cukup menyetujui pendapat keduanya
"tapi kira kira pada mau ga ya ikutan?"tanya Ganjar selaku anggota osis
"gue sih yakin pada mau, kita arahin aja semua harus mengenakan pakaian adat, dan kita juga adakan siapa orang yang baju adatnya paling menarik, dapet hadiah, gimana?"
"gue setuju!"
"okei gue cuman mau nyapain itu, pendapat gue sepertinya diterima baik oleh kalian, gue tutup ya rapat kita hari ini"tutur Dikta
Syera, perempuan itu mengangguk, kini ia melepaskan almamater osis sekolahnya dan keluar dari ruang osis, dirinya kini akan menuju kelasnya, namun langkahnya terhenti kala Vero mencekal lengannya
"kenapa ver?"
"oh engga ra, gue cuman mau ngasih tau. ntar lo temenin gue ya buat beli bahan bahan untuk acara pembukaan"
"hah ngga sama Dikta? kok sama gue?"tanya Syera heran
"Dikta lagi gabisa, dan gue rasa cuman lo yang bisa"
"kapan?"
"besok ra, bisa kan? pulang sekolah naik motor gue"
"okei, gue bisa."
•••••••••
"gimana?"
"dia mau, besok rencananya kita mau beli perlengkapan buat event nanti, keperluan buat hiasan diantas panggung, bikin bener sama beli yang lain"
perempuan berkata mata hitam itu tersenyum, ia membuka kaca matanya dan meminum minuman yang telah ia pesan.
"lo masih suka sama Syera kan kak?"
"iya masih, dia cinta pertama gue. ah sial tapi dia udah punya kekasih"
"lo tenang aja kak, gue bakal bantu kalian untuk lebih dekat"
"gue percaya sama lo"
••••••••
Canva kini menghembuskan asap rokoknya ke udara, kali ini ia tengah berada di markasnya bersama Dikta seorang, tempat ini kali ini sepi karena sebagian menonton Sendi balapan melawan anak buah Beni.

KAMU SEDANG MEMBACA
CANVA & SYERA (Series 1)
Teen Fictionkisah cinta beda agama memang sangat rumit, ia harus memutuskan untuk memilih antara tuhannya atau cintanya. "gue harus jadi apa ya ra, biar di liat sama bokap lo? sedetik aja dia bisa hargain gue, gue pasti seneng banget" warning!!! please banget b...