CHAPTER 15

1.5K 57 1
                                    

15.  sebuah kekuasaan Vagos

••••••••••••

"pulang sekolah, arahin 10 orang buat serang ke markas Bandidos, tapi inget jangan langsung serang, kalian tanya apa motif mereka suruh orang buat culik Syera"tegas Canva kepada anggota Vagos pagi ini didepan gerbang sekola

"siap va, dimengerti"

Canva mengangguk kemudian menyuruh beberapa anggota Vagos kini kembali ke sekola mereka masing masing.

Canva kini berjalan masuk ke dalam sekolahnya, menatap beberapa murid yang sedari tadi memperhatikannya kala mengintruksi anggota Vagos.

semuanya tau rumor bahwa Vagos bangkit kembali, dan rumor itu sudah terdengar oleh pihak sekolah, Canva sudah menungga ia pasti akan dipanggil ke ruang bk. hanya tinggal menunggu waktunya saja.

Canva kini berjalan menuju ruang kelas Syera untuk sekedar mengecek keadaan kekasihnya.

ketika dikelas ia sama sekali tidak melihat keberadaan Syera.

"Syera tadi izin gak sekolah dulu, katanya sih gak enak badan"

mendengar penjelasan darj Ameta, ia mengangguk paham kemudian ia beralih keluar dari kelasnya.

rencananya ia akan bolos hari ini, ingin menjenguk Syera.

jam menunjukan pukul 10:00 pagi, jam istirahat pertama sudah berbunyi. kini ia bergegas menuju parkiran namun disana ada pak dadan, selaku satpam sekolah.

karna prustasi, ia pun memilih memanjat tembok yang mengarahkanya kepada belakang sekolah, ia memanjat dan berlompat dengan ketinggian yang lumayan tinggi

kemudian ia berlari untuk mencari angkot untuk mengantarkannya ke rumah Syera.

ketika ia sampai didepan komplek Syera, ia turun dari angkot dan berlari menuju rumah gadis itu, dengan nafas yang memburu, ia terus berlari meskipun harus membolos mengenakan seragam sekolah seperti ini.

ketika didepan rumahnya, ia langsung membuka gerbang sederhana rumah itu dan mengetuk pintu utama.

ketika dibuka, sosom Hardi hadir dihadapannya membuat jantungnya berpacu Cukup kencang.

"permisi om"sapanya ingin mencium tangan Hardi namun ia menolak

"ada apa kamu kemari?"tanya Hardi angkuh

"saya cuman mau jenguk Syera om, kata temennya dia sakit ya?"

"emangnya jika kamu jenguk dia, dia akan sembuh karena lihat kamu?"tanya Hardi membuat Canva diam.

dirinya menatap kedua lenganya yang tak membawa apa apa, hanya ponsel. tidak ada makanan, ia lupa akan hal itu.

"om tolong kasih saya kesempatan"

"kesempatan? lebih baik kamu kembali ke sekolah, kamu ini membolos?"tanya nya

"saya cuman khawatir sama Syera"

"SAYA TEGASKAN SEKALI LAGI, LEBIH BAIK KAMU PERGI!"bentak Hardi yang emosi

Canva menatap lelaki paruh baya dihadapannya, segitu bencinya lelaki itu kepadanya.

CANVA & SYERA (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang