CHAPTER 29

1.2K 67 7
                                    

29. Memafkan dan berdamai kembali

••••••••

Di uks, Syera kini mulai mengobati lelaki yang wajahnya dipenuhi luka pukulan, ia sedikit meringis ketika mengobati luka lelaki itu, ia tidak bisa membayangkan rasa pedihnya seperti apa.

"sekali lagi maaf ya ver soal Canva"

"gapapa, dia cuman salah paham"

"Canva emang gitu, dia selalu emosi. selalu memenuhi egonya, padahal gue ada alasan gak izin sama dia. hp gue kan kemarin jatuh kan ke solokan"

Vero mengangguk

itu sebabnya ia berada didepan komplek Kalijati, karena ketika sedang membeli keperluan, ponselnya jatuh ke solokan dan Vero mencoba untuk mengambilnya dengan susah payah.

"gue terima kasih soal kemarin juga, hp gue jadi bisa diambil karena lo turun"

Vero terkekeh.

"sama sama ra"

pintu uks terbuka, menampilkan Canva yang berjalan namun bukan ke arahnya melainkan berjalan ke kasur dan menutup gordennya.

"jelasin aja ra ke dia. gue balik kekelas ya"

Syera menghembuskan nafasnya kasar kemudian mengangguk, ia berdiri menghampiri kekasihnya itu ketika Vero keluar Uks.

ia melihat lelaki itu tengah tertidur tengkurap, Syera jadi merasa bersalah karena telah membentaknya tadi.

Syera duduk dipinggiran kasur dan memegang pundaknya

"apaan!?"

"mau diobatin gak lukanya?"

Canva diam.

"beneran gamau diobatin?"

Canva kini mengubah posisinya, ia terduduk kemudian menatap Syera.

"lo pasti mau marahin gue lagi"gumam Canva

"engga"

Syera diam memandang Canva, wajahnya juga penuh luka, berarti ada perlawanan dari Vero untuk kekasihnya itu

"yaudah sih belain aja tuh si Vero"

Syera tak peduli, ia kini mulai mengobati luka luka itu, ia memasangkan plester itu ke kening Canva dan menutup kotak itu.

"gak semua harus diselesaikan dengan kekerasan va, lo udah dewasa. harusnya kalian bisa hadapi dengan kepala dingin"

Canva diam,

"terserah lo aja ra"

melihat respon Canva membuat Syera diam, ia menunduk. bingung harus mengatakan apa pada kekasihnya ini. gengsi nya terlalu tinggi

Canva kini membuang ego ego nya, lenganya terulur untuk membelai wajah kekasihnya itu.

"ada yang mau dijelasin?"

Syera mengangkat wajahnya dan mengangguk. melihat itu Canva tersenyum

"apa?"

CANVA & SYERA (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang