CHAPTER 19

1.4K 52 0
                                    

19. sebuah penjelasan

•••••••••••••

"cerita pah, kapan lagi papah dirumah ini?"ucap Canva ketika berbicara dengan Gama

"baik, papah akan bercerita, sebenarnya kamu itu lahir dalan darah kristus, namun kakek mu itu memiliki darah muslim, ketika kamu umur 4 tahun. kamu diajari bersyahadat secara diam diam tanpa sepengetahuan papah"

"papah sangat marah saat itu kepada kakek kamu, papah melakukan kesalahan, papah bentak hingga kakek kamu drop karna penyakit jantungnya dan meninggal"

"pada saat itu Papah menyuruh hendra dan isni untuk merawat kamu"

mendengar itu Canva menatap Gama dengan serius.

"agama itu penting bagi kita pah"

"papah tau, lagi pula kamu bersyahadat juga ketika kecil, jadi kata temen papah itu tidak ngaruh"

"papah ini lupa? aku belajar agama disekolah negri itu yang mayoritasnya islam, dalan islam itu umatnya diwajibkan untuk bersyahadat yang menandakan ia siap beriman kepada tuhannya yaitu Allah"

"kamu sudah papah masukan kembali ke agama papah Canva, kamu harus mengerti itu!"

Gama diam kemudian menatap putranya.

"papah salah menyekolakan kamu, harusnya kamu sekolah di sekola khusus bukan disekolah negeri"

"pah please jangan gitu, aku cuman minta penjelasan apa agama aku"

"kamu kristen Canva! paksaan kakek kamu bersyahadat tidak membuatmu menjadi muslim, karena papah sudah memasukanmu kembali ke jalan kita. lupakan saja agama islam dan kembali kejalanmu, kristus"

Canva menggeleng.

"kenapa papah ga bilang kalau aku ini dulu pernah islam? terus aku dimasukin lagi ke agama kristen? emang aku ini apa di putar putar begitu!"protes Canva tidak terima

"sudahlah Canva, jangan ikuti kata kakekmu"

•••••••••••

"astaga cucuku, sudah lama kamu tidak kemari, nenek kangen sekali"lirih Sumi ketika melihat cucunya datang kemari, yaitu ke banten.

setelah suaminya meninggal, Sumi memilih untuk tinggal disini, tempat dimana ia dilahirkan.

"nenek apa kabar?"

"Alhamdulillah"lirih Sumi yang tengah berada diatas kursi roda

"aku kesini mau bertanya nek, kata papah dulu aku dimasukan islam oleh kakek dengan sengaja, kalau boleh tau bisa nenek cerita?"

"astaga soal ini?hm jadi begini. memang dulu kakek kamu diam diam memasukan kamu kedalam islam ketika umur kamu 4 tahun"

"lalu?"

"ya tapi sepertinya papahmu tidak menyetujui bahwa kamu muslim, dan kamu dimasukan kembali ke agamamu, yaitu untuk mengabdi pada tuhan yesus"

Camva diam. pupuslah harapannya

"kamu sudah makan?"

"belum"

"ayo ke dapur, tadi bi asni masak kebetulan ada opor ayam, kesukaan kamu"

"iyakah? aku mau coba nek"

••••••••••

Canva menatap buku dihadapannya, buku panduan menjadi islam yang berjudul "islam itu indah" Canva menatap beberapa tata cara sholat dari mulai wudhu kemudian gerakan solat


"itu buku panduan bagi umat islam nak"

Canva mengangguk paham. ia menatap Sumi lalu tersenyum.

"aku bingung nek, papah gapernah bawa aku ke gereja, kenapa ya?"

"pernah kok waktu kamu tk, saat itu kamu diajak oleh papahmu untuk memasukan kamu kedalam agama itu"

Canva diam.

"agama itu bukan berarti kita ingin menganut tugan untuk mengikuti apa kata orang, ikuti kata hatimu, perdalami ilmu agama hingga kamu tau siapa yang masuk akal dalam kehidupan ini"

"setiap agama juga pasti punya asal muasal, dan papahmu itu darah kristusnya sangat kental, kamu tidak boleh membangkangnya"

"dahulu ibu mu nekat menikah dengan papahmu, padahal sudah dilarang oleh kakekmu, ini yang kakek kamu takutin ketika memiliki anak, anaknya mau ikut aliran apa"

"kamu pulang dan bicara lebih dekat dengan papahmu ya"

"baik nek, oh iya aku mau 3 hari nek disini. boleh ya?"

"boleh dong, semenjak kakek kamu tiada. nenek sendirian disini"lirih nya membuat Canva tersenyum kemudian memeluk erat neneknya

"aku sayang nenek, kalo nenek mau ayo ikut aku kerumah papah. aku sendirian disana gaada yang ngurus tau, kalo ada nenek pasti aku dimasakin terus makanan enak"

"kamu ini, mana mungkin nenek tinggal dirumahmu itu astaga"

"nenek kan nenek akuu"

"nenek belum berdamai dengan papahmu, Gama. karena dia kekekmu drop. coba saja saat itu papahmu tidak membentak, tapi bagaimana pun juga ini sudah takdir"

"maafin papah nek, maaf untuk segala galanya, aku mewakili papah"

•••••••••••

Syera menatap layar ponselnya dnegan kesal, chatnya belum sama sekali Canva balas. apa lelaki itu marah kepadanya perihal semalam?

Canva

CANVAAA

ih ga dibales
lo marah ya? ko bisa sii
kan cuman ngingetin ibadah.
yaudah kalo marah, gue gamau ketemu lo
gausah hubungin gue
bye.

lo beneran ga bls chat gue?
sibuk banget keknya
yaudah deh, see u

Syera kini menatap layar ponselnya dengan terkejut, Kini nama yang tertera itu sedang online dan akan membalas chatnya

Apa?

dengan gerakan cepat Syera membalasnya

Lo kemana aja si?
lagi dimanaa?
tanya Dikta dia juga gatau

gue lagi ada urusan
nanti gue balik

lo lagi dimana?

kepo

dih, yaudah

ambekan, gue lagi dibanten
nanti pas udah pulang gue
cerita, gue punya satu kejutan

apaaa? sekarang aja dah

ga ah ntar aja, yaudah bye ya gue
mau mandi

Yaudah

Syera menatap layar ponselnya dengan kesal, bisa bisanya baru membalas chat segitu, lelaki itu langsung off.

mati matian ia menunggu lelaki itu membalas chatnya, sekalinya dibalas dia langsung pergi offline kembali. padahal ia ingin sekali bercerita mengenai Zaki yang selalu menganggunya karena Canva tidak masuk sekolah tadi.


_____________

CANVA & SYERA (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang