CHAPTER 24

1.3K 50 1
                                    

24. pembatalan acara pertunangan?

••••••••••••••

Syera berdecak tak karuhan ketika ia dipaksa ikut untuk menuju tempat pembelian cincin
dirinya muak ketika ia dipaksa untuk mencoba sebuah cincin pertunangan, ia sama sekali tidak selera untuk mencoba cincin indah yang ada dihadapannya.

"Syera kamu coba cincin yang ini, suka ga?"Sarah menatap putrinya yang tengah diam membisu

Sarah kini menepuk lengan suaminya Hardi.

"mas, apa sebaiknya kita tidak melanjutkan pertunangan ini? kita tidak bisa memaksa keinginan putri kita mas, kasian dia"

Hardi menatap Syera yang berdiri disamping istrinya.

"ini untuk kebaikan Syera bun, tidak ada namanya pembatalan"

"huftt"

Hardi menatap iba putrinya, ia memutuskan untuk keluar dari toko perhiasan itu, menenangkan diri diluar, menatap beberapa kendaraan berlalu lalang

"maaf putriku, kamu jadi korban"

flashback

"kamu ini sangat berjasa bagi saya prabu, coba kalo tidak ada dirimu, kejadian satu tahun lalu akan terulang kembali, bagaimana perusahaan saya dahulu bangkrut"

prabu yang merupakan rekan kerjanya tersenyum mendengar tuturan kata Hardi

"kamu ini seperti ke siapa saja, oh iya saya dengar dari iren kamu ini memiliki putri ya?"

"oh iya, dia masih SMA, ada apa nih?"

"engga, saya cuman punya ide kenapa tidak kita dekatkan anak kita? saya sudah muak dengan Zaki, dia sangat berandalan. saya hanya ingin dia bisa keluar dari aliran itu"

Hardi diam.

"soal itu mereka kan masih muda jika harus didekatkan?"

"kita ikat mereka dahulu, dengan bertunangan? saya dan iren sepakat akan hal itu, bagaimana denganmu Hardi?

flashoff

Hardi kini mengusap wajahnya kasar, kemudian kembali ke dalam untuk memilih cincin yang sudah Sarah pisahkan.

••••••••••••

"sepertinya kedua anak kita keberatan akan hal ini, apa kita batalkan saja pertunangan ini?"ucap Sarah memberi usul. kini ia bersama suaminya tengah berada dirumah Iren

"kalo itu saya keberatan deh mba, masalahnya saya sudah mengundang teman teman kantor untuk acara minggu depan"jawab Iren

"tapi mba_"

"sudahlah bun, ini keputusan yang tepat untuk mendekatkan mereka, bukankah begitu Prabu?"tanya Hardi membuat prabu mengangguk

"ini keputusan yang tepat bagi kita"

Sarah menunduk, ia tidak bisa berbuat apa apa untuk putri semata wayangnya, ia tidak ingin putrinya tertekan hanya karena perjanjian omong kosong ini.

CANVA & SYERA (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang