CHAPTER 30

1.3K 63 13
                                    

30. dia menyerah?

•••••••••••

"aku pasrah bun..."

"maksud kamu apa syera?"

Gadis berpiyama itu menahan tangisnya, ia sudah tak kuasa lagi untuk menahan tangisnya, hubungan ia dengan Canva kini sudah renggang akibat pertunangan ia dengan Zaki.

"mau aku tolak juga emang aku bisa apa bun?"isaknya seraya menghapus air matanya yang turun

setelah mengucapkan itu, Syera masuk kedalam kamarnya, duduk dimeja belajarnya seraya menatap satu buah foto palaroid nya dengan Canva.

"dunia bener bener gak adil banget"tangisnya pecah

"kenapa aku harus dipaksa buat tunangan sama dia, sementara aku aja ga cinta"

Diluar kamar Sarah mendengar semua isak tangis putrinya, dengan keadaan yang emosi, ia menghampiri suaminya dan menampar

plak.

"batalkan. kalo kamu ga ngebatalin acara lusa itu, aku sama putriku akan keluar dari rumah ini!"

••••••

"sekali lagi makasih ya kak, lo udah ngenalin gue ke kak Blaqis, sekaligus anterin pulang, ternyata lo baik juga ya"tutur Azura ketika ia baru saja turun dari motor besar milik Canva

"santai aja, lagian Balqis itu tetangga gue, jadi sekalian gue balik lo bisa gue anter"

Azura mengangguk.

"mau masuk dulu?"

"oh ga perlu, gue balik aja. salam buat orang tua lo. gue pamit"

"hati hati ya kak"

Canva kini mulai menancap gasnya lagi, semenjak kejadian dimana ia mengetahui bahwa lusa kekasihnya itu akan bertunangan rasanya lelaki itu seperti sudah tidak punya harapan.

dengan mendiamkan gadis itu membuatnya nambah merasa gelisah dan bingung akan apa yang ia lakukan.

dijalanan ia menancap gas, menyalurkan berbagai emosinya, lusa? kenapa bisa secepat ini.

dimarkas, ia langsung turun dari motornya, melempar asal helmnya membuat beberapa anggota Vagos didalam lantas menoleh ke arah pintu utama.

"bangsat!"

Tanpa peduli siapa yang ia tarik, ia malah menarik Dikta yang tengah terduduk dan menghajarnya

semua yang menyaksikan itu lantas kaget dan akan memisahkan, namun Dikta melarangnya dengan tatapan penuh makna nya.

"bales gue anjing, lo bisu hah!"bentaknya

Dikta hanya diam, ia meringis kala tubuhnya tersungkur yang membuat tubuhnya merasa sakit

"CANVA LO SADAR GOBLOK!" teriak Mahesa tidak kuasa melihat Dikta yang hampir sekarat karna tidak melakukan perlawanan

Sendi dan Arga mendekati Canva, ia melerai agar berhenti memukuli Dikta.

"lo semua apa apan sih, lepasin gue anjing!"

CANVA & SYERA (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang