CHAPTER 31

1K 48 8
                                    

31. Break?

••••••••••

Canva, lelaki itu kini tengah berada di depan mini market, sudah seharian ini ia mencari keberadaan kekasihnya yang tak kunjung menampakan diri, padahal esok ia akan bertunangan dengan Zaki.

ia harus mencari kemana lagi? ia bahkan sudah tidak punya energi lagi usai berkelahi dengan Dikta tadi.

ia menghembuskan asap rokoknya ke udara, namun ia malah mengerjapkan mata ketika melihat lelaki bernama Zaki, tengah berada diluar cafe tepat disebrang sana, tengah bersama kekasihnya.

"cowo sialan"umpatnya berdiri kemudian berniat akan menghampiri Zaki.

lelaki itu kini menahan emosinya kala Zaki menatapnya seola kebingungan.

"lo masih berhubungan dengan ni cewe padahal lo mau tunangan sama pacar gue besok. lo serakah banget jadi cowo. lo mau Syera atau ni cewe hah?"tanya Canva membuat gadis disebelah Zaki membulatkan mata, dia Aneja.

"maksud lo apa?"tanya gadis itu seola kebingungannya

"pacar lo ini brengsek, dia besok mau tunangan sama cewe gue, lo gatau emang? ah apa sibrengsek ini ga cerita sama lo?"

"lo kalo ngomong jangan ngaur!"

"buat apa gue basa basi sama lo pada? gue bilang fakta!"

"emang Syera kemana?"tanya Zaki. tiga kata itu keluar dari mulut lelaki itu membuat kekasihnya menatapnya tak percaya.

"dia kabur, sampe sekarang gue gatau dia dimana"

"terus lo mau gue cari Syera? "tanya Zaki seraya terkekeh kecil

"sialan"umpat Canva tak terima dengan respon lelaki itu

"gue gaada waktu buat ladenin lo va, gue cape mau balik sama cewe gue"

setelah mengatakan itu, lelaki itu memilih untuk pergi bersama gadis itu, membuat Canva semakin menahan kekesalannya lantaran mendapat respon seperti itu.

ia berdecak tak karuhan, ia memutuskan untuk menuju motornya dan mencari keberadaan Syera lagi.

•••••••••

Syera, perempuan dengan wajah pucat yang kini tengah berdiam lesu diatas kasur, menatap kosong ke arah barkon kamar yang memancarkan sinar matahari pagi, ia melirik ke samping, kedua temannya, Dina dan Ametta masih tertidur pulas sementara ia sudah terbangun dari tidurnya.

ia melirik ponselnya yang banyak sekali panggila masuk dari kekasih, ayah serta bundanya, ada banyak sekali pesan dari Canva yang terus terusan mengancamnya jika tidak kembali kerumah secepatnya.

gadis itu mematikan layar ponselnya, ia turun dari tempat tidur itu dan membuka pintu kaca yang menghubungkan ke luar balkon.

"gamau tunangan sama Zaki"gumamnya gelisah

ponselnya berdering ketika ia tengah melamun, dengan segera ia memgambil ponsel itu, ternyata itu bundanya yang menelponnya.

dengan ragu ia menatanya, kemudian mengangkat telepon itu.

CANVA & SYERA (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang