CHAPTER 41

653 26 6
                                    

41. Keluar dari permasalahan

••••••

"kalian beneran mau pulang ke Jakarta malam ini? apa engga kecepetan? liburan masih seminggu lagi lohh"protes Sumi yang kini melihat cucu nya mengemasi barang dimasukan kedalam mobil.

"maaf nek, Syera ada keperluan mendadakan di Jakarta, jadi harus segera pulang. maaf ya nek, nanti kalo ada waktu luang, Syera main kesini lagi"jawab Syera membuat Sumi tersenyum mendengarnya.

"jaga diri baik baik ya, temani cucu nenek selalu, disana dia cuman punya ayahnya yang tegas dan kamu, kamu harus temani dia ya apapun keadaanya"

Syera mengangguk letih.

"insyaallah nek"

kini keempat remaja itu berpamitan dengan nek Sumi, jam menunjukan pukul delapan pagi, kini mereka cepat cepat memasuki mobil untuk segera pergi agar terhindar dari kemacetan.

diperjalanan Syera hanya diam aaja disamping Agatha, sementara kekasihnya Canva yang sedang mengendarai mobil, sering kali menatap ke arah kaca untuk meliha kondisi kekasihnya itu.

"kalian ini sebenernya ada masalah apa sih sampe berantem kaya semalem?"tanya Dikta memecahkan keheningan.

"gue gatau apa yang terjadi sama kalian, tapi gua harap kalian harus segera menyelesaikanya dengan kepala dingin"

Syera diam mendengarnya, baik ia maupun Canva tidak membahas ucapan Dikta yang sangat bersifat fakta.

di rest area, mobil mereka kini menuju tempat isi bensin, dan disini pula Dikta dan Canva bergantian untuk mengemudi.

"gantian dik, gue pegel"ungkap Canva

Dikta mengangguk, ia melirik kebelakang, Syera sedang tertidur, ia menatap kekasihnya Agatha.

"pindah ke depan ta, biar Canva dibelakang"

Agatha mengangguk, kemudian membuka pintu mobil, kini Canva masuk dan duduk disamping Syera yang tertidur letih. ia menatap wajah teduh kekasihnya itu.

Dikta kini kembali menancap gas yang membuat Syera mengeliat, ia merasakan lenganya seperti tengah digenggam. dengan keadaan letihnya ia menoleh, tatapan keduanya bertemu.

bukannya melepaskan, Canva malah semakin mendekat, ia merangkul tubuh Syera agar menyender ditubuhnya.

"apapun masalahnya, jangan pernah menyerah"bisik Dikta seraya mengecup kepala Syera dengan sayang.

"i love you"

Syera diam, ia tidak bisa menjawab semuanya.

•••••••

di Jakarta, setah mengantarkan Dikta dan Agatha, kini tersisa Canva dan Syera didalam mobil, selama mengemudi, Canva memegangi lengan kekasihnya yang berada disampingnya, ia terus mengelus seolah menenangkan, bahwa didunia ini ia tidak sendirian, ada dia. mereka bisa untuk segera menyelesaikan masalah rumit mereka berdua.

"jangan dengarkan ucapan papa, papa.masih berduka. wajarkan"

Syera diam.

"papa kamu udah benci aku va, aku harus gimana?"tanya Syera tanpa menatap wajah kekasihnya.

"papa masih berduka ra, nanti pasti akan membaik dengan sendirinya"

"semoga saja"jawab Syera optimis.

sampailah keduanya didepan rumah Syera, kini Canva sudah menurunkan koper milik kekasihnya, dan membantu membawakan barang barangnya ke dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CANVA & SYERA (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang