CHAPTER 17

1.5K 58 0
                                    

17. dia Aiden

••••••••••••

"wah gila, ada apa nih lo ke markas kita?"tanya Canva kala melihat sesosok lelaki bernama Aiden adelangga yang tengah memasuki markas Vagos

"gue denger kalian kembali, ya gue mau sekedar silahturahmi aja kali bro"

"lo pasti kangen sama gue den"tanya Raju yang tengah menghidupkan rokok itu

"emang gue gay apa"celetuk Aiden

"Aidan anjing"

Canva dengan senang hati menerima tamu jika itu Aiden, karna Aiden merupakan salah satu teman semasa smpnya, mereka cukup dekat bahkan sangat dekat.

"laper gak lo? kebetulan ini mau gofood nih, kalo mau sekalian"ujar Dikta

"boleh, pesenin yang lebih aja Dik"

kini mereka mengobrol layaknya pertemanan yang sehat, tidak ada dendam terpendam, namun dinalik semua itu Aiden datang kemari hanya ingin melihat lokasi markas ini, rencananya ia akan membakar tempat ini.

"soal Bandidos?"tanya Aiden

"ya gitu lah den, kita gapernah akur kan dari dulu, tu si Nandar demen bener cari perkara"jawab Canva

"lo gak ada niatan buat baikan gitu?"

"tergantung aja sih, tapi untuk saat ini keknya belum bisa, cewe gue kemarin diculik, dan kita nuduhnya mereka, tapi pas udah kita samperin, mereka negasin kalo itu bukan ulah dia"

"cih Bandidos dari dulu gapernah ngaku kalo lo lupa"

mendengar itu Canva menatap Aiden

"lo bener. tapi kenapa gue percaya gitu aja ya"

"coba deh va lo datengin lagi, kalo perlu lo abisin tu Si Beni"

Mendengar itu Canva diam

"tapi kasus ini belum murni salah mereka, siapa tau ada yang diem diem ngerencanain ini semua"

"musuh lo selain dia siapa lagi va?"ganya Aiden

Canva menggeleng, setaunya musuhnya hanya Bandidos, selebihnya ia sangat qkrab dengan berbagai anggota geng motor sekolah lain, berdamai tentram tanpa ada ikatan permusuhan.

"mungkin ada, tapi gue belum tau siapa dia"

••••••••••

Syera kini tengah duduk diteras rumah seraya menatap ayahnya yang tengah memeriksa beberapa tanamannya.

"Ayah"

"hm?"

"Kalo misalkan Canva main kesini, boleh kan ya?"

"untuk apa dia kemari? lagi pula kemarin sudah"

"maksud aku tuh bukan gitu, kalo misalkan Canva mau main kesini boleh kan? kapan aja"

"ya tergantung situasi, kalo kaya kemarin ayah lagi baik sama dia, ya boleh main, tapi kalo ayah lagi gamau ketemu dia, ya jangan kemari"

CANVA & SYERA (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang