CHAPTER 35

1.1K 50 2
                                    

35. Semakin rumit

••••••••

"hari ini kamu ikut papa ke gereja"

Canva yang baru saja merapihkan area rumahnya usai dirumahnya selesai menjalankan tujuh harian pun kinu lantas menoleh, ia melihat lelaki paruh baya yang baru saja pulang kerja dimalam hari, sementara dirinya harus mengurus acara ini sendirian.

ketika hari pertama sampai hari ke lima masih ada neneknya yang dari banten membantu, namun hari keenam dan hari ketujuh, ia mengurusnya sendirian

"ngapain dan tujuannya apa?"

Gama tak menjawab, sudah seminggu ini ia tidak berintetaksi dengan putranya seusai ia mengetahui putranya itu berpindah agama.

"papah akan memasukan kamu kembali ke agama papah"

"gabisa gitu dong pah, aku kan udah mualaf. ini juga permintaan mama, aku gabisa"

"lagi pula mama pun sudah tenang dialam sana, kamu tidak akan digentayangi olehnya karena sebuah wasiat itu!"

Canva berdecak, ia kini menatap lirih Gama. ia berdecak kemudian menatap ke sekeliling rumahnya yang sepi

"mama baru aja pergi, dan papah udah minta ini itu sama aku? ini permintaan istri papah sendiri loh"

"papah tau, tapi kamu tidak perlu mengikuti perintahnya!"

"..."

"pah, please aku mau istirahat gamau debat. ini pilihan aku, lagi pula aku sudah dewasa"

"persetanan dengan pilihan itu, kamu harus ikut papah sekarang!"

"ga!"

"..."

"apa ini karena Syera?"

Canva menggeleng pelan, jika karena gadis itu sudah dari dulu ia mualaf, jika karena gadis itu, mungkin sudah dari dulu ia terbebas dari perbedaan itu.

"gaada sangkut pautnya sama dia pah, aku ini murni keinginan aku yang terdorong oleh wasiat mama"

"..."

••••••••••

Syera, gadis itu kini tengah berkutit didapurnya, tengah membuat sebuah bekal berupa makanan. ia kini memasak ayam goreng, dan tempe goreng. semua ini Frozen food, jadi ia langsung menggorengnya.

rencananya ia akan membuatkan bekal untuk kekasihnya,  hari ini Canva akan masuk sekolah, sudah seminggu lebih lelaki itu izin tidak masuk sekolah.

sampai disekolah, ia langsung menuju kelas lelaki itu yang tampaknya masih sepi. ia melirik kekanan kekiri, mencari keberadaan kekasihnya.

diujung saja ia melihat lelaki itu yang baru saja datang, wajahnya sangat letih.

"Canva"panggilnya

"..."

"kita sarapan bareng yu, aku udah buatin sarapan nih"

CANVA & SYERA (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang