Jangan lupa vote dan berikan komentar.
_______________________________
• Tacenda •
Part 3. Keberhasilan Rencana
__________Lima orang didalam ruangan rapat tersebut terlihat lemas. Semalaman mereka tidak tidur hanya demi menyusun rencana licik yang akan dijalankan malam ini.
Kenma terlihat meringkuk dibawah, menggelungkan tubuhnya diatas matras dan selimut tebal. Sedangkan Sakusa, Suna, Suguru dan Kuroo terlihat memaksakan diri untuk mengopi, mengopi dan mengopi lagi.
"Andai isi kepalamu sepintar Kenma, kau tidak perlu menyusun 4 rencana sekaligus dalam semalam" Sakusa yang menyandarkan punggungnya dikursi kerja itu menyindir Suna yang juga sedang letih memikirkan rencana rencana cadangan yang lain.
"Diam, kalian semua tidak pernah menang berjudi mengalahkanku"
"Itu karena kau selalu berbuat curang, sangat melelahkan menjadi Suguru" lagi lagi Sakusa meledek rekan dekatnya itu. Mengerti bahwa kemenangan judinya selalu didalangi oleh Suguru.
Sedangkan Suguru tidak banyak berkomentar, ia cukup menjalani rencana sesuai yang diminta Suna dan Sakusa maka semuanya selesai. Jikalau rencananya gagal, ada Kuroo yang mampu menjadi ahli bicaranya agar membebaskannya dari tuduhan tuduhan yang divonis.
Namun sejauh ini mereka gagal dalam rencana. Mereka tidak pernah sekalipun tertangkap, improvisasi akan selalu menjadi pilihan terakhir. Strategi yang dibuat oleh Suna dan Sakusa selalu disempurnakan oleh Kenma yang notabenenya adalah ahli strategi dan orang yang berpengaruh dalam bisnis resmi.
Mereka selalu mengutamakan persahabatan. Namun persahabatan akan dikebelakangnkan jika mereka sedang melakukan improvisasi. Mereka tidak segan segan menuding satu sama lain diluar sana untuk mengelabuhi para musuh. Kemudian jika mereka semua lolos, maka mereka akan kembali seperti rekan biasa.
"Baru kali ini aku merencanakan perampokan tanpa membuat barang imitasi. Rasanya lebih menegangkan dan-"
"Suna san, Osamu san menangis" seorang asisten rumah tangga datang terburu buru memanggil Suna yang baru selesai rapat dengan rekannya semalaman.
Suna yang jarang jarang mengetahui Osamu menangis tersebut segera menanggalkan berkas berkas ditangannya dan berjalan cepat menuju kamarnya. Kedua kakinya berlari lari kecil menyusuri tangga menuju kamarnya dilantai dua.
"Osamu, berhenti menangis untukku ya?"
"Jerseyku.."
"Oh! Aku sudah memesankan yang baru"
Isakan tangis Osamu sedikit mereda mendengar pernyataan Suna. Baru saja kedua matanya mendapati jerseynya berserakan dilantai dengan keadaan hancur tergunting gunting. Inilah yang memancing Osamu untuk bersedih.
Suna yang tidak tega melihat kesayangannya masih meringkuk menggunakan kalung kucing semalam itu segera melepasnya. Terlihat sedikit kemerahan melingkar di leher Osamu.
"Maaf" gumam Suna mengecup leher Osamu. Suna segera merangkul tubuh Osamu yang meringkuk itu dari belakang. Menyalurkan rasa nyaman dari sentuhan kulit ke kulit satu sama lain.
Nyatanya hal ini mampu membuat tangis Osamu perlahan menghilang. Menyisakan sedikit sesenggukan dan mata bengkaknya akibat menangis semalaman. Entah kapan Suna melakukan kejahatan terhadap jerseynya tersebut, tiba tiba saja setelah bangun dari tidurnya Osamu mendapati jerseynya rusak. Itu saja.
Tok tok. Pintu diketuk dari luar, menyiratkan bahwa sarapan pagi sedang diantar.
"Osamu sarapan ya?" Suna bangkit dari belakang tubuh Osamu, satu tangannya mengelus lengan Osamu yang merangkul dirinya sendiri sambil terus meringkuk seperti anak bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]
FanficTacenda (adj.) things to not mentioned or published. Also things that are better left unsaid. 🔞 Merahasiakan semua ini dari peradaban dunia adalah solusi yang tepat bagiku. Seseorang yang awalnya kupikir orang yang jahat tidaklah seburuk apa yang k...