7. Suasana baru

355 40 13
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar.

_______________________________
• Tacenda •
Part 7. Suasana baru
__________

"Osamu, ingin membolos sekolah untuk hari ini?" Tawar Suna mematut dirinya dicermin. Mengancingkan setelan jas biru gelapnya dan membenarkan dasi yang melingkar dikerah kemeja putihnya.

"Suna san ingin mengajakku kemana?" Tanya Osamu mengusap kedua matanya perlahan.

"Ke kantorku" Suna masih sibuk membenarkan dasinya. Sebelum akhirnya Osamu menjawab secepat kilat. "Aku bersiap siap".

Osamu menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya kemudian berlari menuju kamar mandi dalam. Membuat Suna terkekeh perlahan dan segera keluar dari kamar untuk meminta seorang pelayan menyiapkan baju Osamu.

"Bagaimana kabar pasar pada hari ini?" Suna merapikan dasi yang melingkar dilehernya. Kemudian menyomot sebuah roti sandwich yang berada dimeja kerjanya.

"Ada kenaikan sekitar 12 sampai 15 tuan. Kami juga sudah melakukan kampanye terkait pasangan calon 3 dibeberapa tempat, kemudian beberapa dari investor juga menuntut kembali uangnya dan kami sudah mengembalikannya. Untuk sisanya, tuan dituntut oleh perusahaan asing karena telah lalai dalam laik sebuah bangunan gedung yang kini sudah dibuat sebuah terowongan dibawahnya. Kami sudah menghubungi Tuan Sakusa untuk ikut datang ke Washington DC esok bersama Tuan Suna"

"Oke, ada lagi?"

"Tidak ada tuan"

"Baik terima kasih, silahkan keluar" sang asisten Suna menunduk sebelum akhirnya berbalik dan segera keluar dari ruangan Suna.

Tepat saat ia melewati pintu, Osamu berpapasan dengan sang asisten ketika Osamu berniat untuk masuk kedalam ruangan Suna. Dua pasang mata mereka bertatapan untuk selama beberapa detik sebelum akhirnya terputus begitu saja oleh tembok yang memisahkan.

"Suna san, ingin pergi sekarang?" Tanya Osamu bersemangat. Kepalanya masih menoleh untuk memperhatikan sang asisten yang hilang dari ruangan.

"Mengapa kau sangat bersemangat hari ini?"

"Oh ayolah Suna san, aku ingin membuktikan bahwa kau memang bukanlah seorang mafia" Osamu terheran. Ia berjalan menuju Suna yang masih sibuk menghabiskan sarapan paginya beserta kopi.

"Mengapa kau terlihat begitu menggemaskan menggunakan pakaian seperti itu" Suna meledek.

"Apakah terlihat aneh?"

"Tidak aneh. Mungkin pikiranku saja yang membuat pandanganku terhadapmu menjadi menggemaskan" Suna menggedikkan bahunya. Benar kata Osamu, penampilannya tidak ada yang aneh. Hanya celana pendek selutut dengan sweater berkerah saja. Yang membuat Suna berpikir bahwa Osamu terlihat menggemaskan adalah tangisan Osamu yang terngiang ngiang dikepalanya.

"Suna san berpikiran kotor" Osamu mencebikkan bibirnya. Suna yang tidak ingin bertengkar dengan Osamu itu segera menghabiskan minumannya dalam sekali minum.

"Ingin mencoba mobil barumu?"

"Ya!"

"Sebenarnya aku memiliki hadiah lain untukmu Osamu"

"Apa itu Suna san?"

"Lepaskan pakaianmu" Suna bangkit dari duduknya dan berjalan menuju Osamu yang kebingungan.

"Tapi Suna san-"

"Aku ingin kau berganti pakaian yang lebih resmi saja"

"Uhng? Mengapa?" Osamu masih heran, sang Tuan itu selalu sulit ditebak.

Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang