Jangan lupa vote dan berikan komentar.
_______________________________
• Tacenda •
Bagian 27. Kerusuhan
__________"Oh makananku..." Osamu mulai mengeluh mendapati pesanan makanannya tak kunjung sampai. Sudah beberapa belas menit ia menunggu di dekat pagar pada bangku pos penjaga.
Beberapa penjaga rumah mulai mengkhawatirkan tuan mudanya yang berkeliaran tanpa mengenakan jaket. Osamu akan menjawab bahwa ia tak akan lama, makanannya akan segera datang.
Tak hanya itu. Pesanannya yang cukup banyak itu kini harus ia bayar sendiri menggunakan uang bulanan yang diberikan oleh Suna. Tidak masalah sebenarnya, namun Osamu cukup bersedih karena seharusnya makanan ini dibayar oleh Suna.
"Ah, itu dia makanannya datang!"
"Kenakan mantelmu tuan muda atau tuan besar akan marah"
"Ini hanya sebentar saja, mereka akan segera datang!" Osamu bangkit dari duduknya dan mulai menatap lampu sorot yang mengarah para jalanan tepat di balik pagar rumah Suna.
Semakin dekat sorot lampunya, semakin lebar pula cahayanya. Osamu yang kembali mengecek layar ponselnya itu mulai ragu bahwa itu bukan tanda bahwa makanannya akan datang. Sepertinya aplikasinya sedang bermasalah.
Tepat ketika Osamu mulai duduk kembali, ternyata sebuah mobil hijau yang dikendarai oleh Reina itu datang. Beberapa penjaga mulai membantu nona besarnya itu membuka pagar.
Osamu kembali kecewa, namun disisi lain ia senang mendapati Reina pulang ke rumah cukup sore. Biasanya Reina datang malam sekali atau bahkan menuju pagi. Jika Osamu bertanya, Reina akan menjawab sambil tersenyum senyum senang, karena menurutnya dicari cari oleh Osamu adalah hal yang menyenangkan. Kakak laki lakinya tidak akan pernah melakukan itu.
Tepat ketika mobil tersebut melintas di hadapan Osamu, Reina menyempatkan diri untuk menyapa Osamu.
"Osamu!!!"
"Reina san, kau pulang sore hari ini!" Osamu bangkit dari duduknya, kedua tangannya terkepal erat sejajar dengan dada. Begitu antusias mendapati seseorang yang akhir akhir ini menjadi teman dekatnya itu.
"Aku sudah selesai mengurus sponsor untuk beberapa produk yang baruku. Mari kita makan makan untuk merayakan!"
"Aku memesan banyak makanan, bergabunglah denganku Reina san!"
Belum sempat Reina mengiyakan, seseorang yang bertugas mengantar makanan itu datang. Sepeda motornya itu berhenti di belakang mobil Reina. Ia segera menurunkan kotak besar yang ada di sepedanya dan mengambil beberapa bungkus makanan.
Tak pikir panjang, Reina segera turun dari mobilnya mengambil alih pembayaran ketika Osamu sibuk menerima beberapa porsi besar makanannya itu. Osamu cukup bernafas lega, uang saku bulanannya itu diselamatkan oleh Reina.
Memang benar benar. Tahu begini Osamu berteman dengan Reina lebih lama. Bukan alih alih malah bermusuhan dengan Reina selama beberapa bulan lamanya. Jangankan bermusuhan, Reina yang bertanya kepada Osamu ketika Osamu akan pergi ke rute Kanjo saat itu saja dijawab ketusan olehnya. Padahal maksud Reina saat itu mengkhawatirkannya yang jarang keluar rumah.
Meskipun watak dan caranya berbicara itu terkesan ketus, Osamu tak bisa memungkiri bahwa Reina sebenarnya orang yang baik. Dibalik kalimat pedasnya, terkesan tak peduli dan berbicara dengan intonasi agak tinggi itu, Reina selalu menjadi penyelamatnya akhir akhir ini.
"Reina san—"
"Aku yang traktir hari ini. Tunggu aku di ruang makan"
Setelah membayar, Reina segera pergi untuk memarkirkan mobilnya. Meskipun ia bisa mengutus orang lain, nampaknya Reina enggan membiarkan orang lain menyentuh mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]
FanfictionTacenda (adj.) things to not mentioned or published. Also things that are better left unsaid. 🔞 Merahasiakan semua ini dari peradaban dunia adalah solusi yang tepat bagiku. Seseorang yang awalnya kupikir orang yang jahat tidaklah seburuk apa yang k...