11. Jebakan

289 40 13
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar.

_______________________________
• Tacenda •
Part 11. Jebakan
__________

"Apakah tidak apa apa kau tidak pulang ke rumah?" Tanya Akaashi khawatir. Sudah beberapa hari terakhir sejak balapan tersebut, Osamu tak mau pulang. Osamu bahkan membawa beberapa bajunya untuk tinggal sementara di rumah Akaashi.

"Tidak apa apa. Dia tidak akan tahu"

Osamu menyepelekan perkataan Akaashi. Lagipula Suna tidak akan mencarinya. Terakhir kali mereka bertengkar hebat sebelum kemudian Suna menggunakan tubuhnya untuk memuaskan nafsunya.

Osamu tidak mempermasalahkan hal tersebut, terutama bahwa dia menginginkannya juga. Namun siapa sangka bahwa pertama kali melakukan rasanya akan sesakit itu.

"Oke. Kalau begitu apakah kau ingin merayakan ulang tahunmu? Aku pikir kau menginginkannya"

Osamu tertegun beberapa saat ketika Akaashi masih mengingat rencana mereka untuk merayakan bersama. Meskipun Yuuji dan Denji juga menawarkan hal yang sama, namun Osamu menolaknya.

Osamu masih tak dapat menjawab sama sekali. Ia terlalu tertegun dengan sikap Akaashi yang dingin namun lembut. Tidak lupa dengan sikap perhatian dan baik hatinya. Osamu tak bisa menyangkal bahwa ia sungguh senang sudah mengenal Akaashi sejauh ini.

Keheningan beberapa saat itu sungguh kencang terasa bagi keduanya. Akaashi menunggu Osamu untuk mengiyakan, namun disisi lain Osamu terlalu terpesona dengan kepribadian Akaashi.

Hingga pada akhirnya Akaashi berinisiatif untuk pergi dari hadapan Osamu untuk mengambil sebuah kue kecil diatas meja makannya. Tidak lupa membawa sebuah sebatang lilin kecil berwarna merah.

Akaashi membawa tiga hal tersebut untuk dibawa kedalam kamarnya. Sepotong roti, sebuah lilin dan juga korek.

Tepat saat Akaashi berasa diambang pintu. Osamu membulatkan matanya karena tidak mengira bahwa Akaashi memberikan sebuah kue sederhana saja. Namun Osamu sungguh menyukainya.

"Kau- membelinya untukku?" Tanya Osamu ketika Akaashi mulai duduk disamping tubuhnya, tepat ditepian ranjang kamar Akaashi.

"Tentu saja. Kau yang sedang berulang tahun beberapa hari yang lalu" Akaashi mulai menyalakan koreknya untuk menghidupkan lilin.

Seketika sumbu lilin terbakar. Akaashi segera meletakkan koreknya dan mengangkat kuenya sebatas dadanya. Jarak tubuh antara Osamu dan Akaashi yang tak jauh itu membuat suasana terasa begitu hangat.

"Selamat ulang tahun Osamu" Akaashi tersenyum tipis, menyodorkan kue kecil tersebut mendekat kearah Osamu.

Osamu merasa senang. Jika bisa, ia ingin meleleh sekarang juga. Baru kali ini ia mengerti rasanya diberi ucapan ulang tahun dan diajak merayakan secara sederhana oleh temannya.

Suna bahkan tidak pernah melakukan hal tersebut. Meskipun Osamu selalu menyukai hadiah hadiah fantastis dari sang tuan.

Tidak menunggu waktu yang lebih lama lagi. Osamu segera meniup lilin yang ada. Asap yang ditimbulkan dari sumbu mati itu sedikit menerpa wajah Akaashi. Detik selanjutnya Akaashi tersenyum.

Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang