Jangan lupa vote dan berikan komentar.
_______________________________
• Tacenda •
Bagian 25. Tamu
__________"Suna san"
"Hng"
"Bawa aku menemui Atsumu hari ini ya?"
"Lagi?"
"Aku ingin menemui Tsumu setiap hari"
"Atsumu tak boleh dijenguk untuk beberapa hari kedepan"
"Mengapa?"
"Kau ingat beberapa hari yang lalu bukan?"
"Berapa lama lagi kita boleh menjenguknya?"
"Minggu depan kita menengok keadaannya"
Osamu mendadak terdiam. Pikirnya meskipun Atsumu mengalami kejadian yang tak menyenangkan seperti beberapa saat yang lalu, pasien tetap diizinkan untuk dijenguk. Mengapa Suna berkata bahwa Atsumu tak dapat dijenguk?.
Enggan berbicara lagi, Osamu memutuskan bangkit dari ranjang dan berjalan keluar. Sebenarnya tak ada lagi yang sedang ia pikirkan selain keadaan Atsumu. Namun apa boleh buat, ia tak bisa pergi ke rumah sakit sendirian.
Bisa saja Osamu mengendarakan mobilnya ke rumah sakit untuk menengok Atsumu. Namun apa? Dua ban belakang mobilnya dirantai oleh Suna. Ia mendapatinya kemarin ketika tak sengaja melewati jendela rumah uang mengarah pada garasi mobil rumah Suna.
Meminta tolong kepada Reina? Ah Osamu tidak sanggup melakukannya karena Reina pasti akan dimarahi habis habisan oleh kakaknya.
Pada akhirnya kegiatan yang selalu ia habiskan setiap harinya beberapa hari terakhir hanyalah berkuda dan tidur bersama Joji. Sisanya ia tak tahu harus apa. Mungkin sedikit berolahraga di rumah.
Meskipun mungkin fokus dengan berkuda adalah hal yang terbaik. Namun Osamu tak bisa berhenti membayangkan kalimat uang pernah diucapkan oleh Atsumu. 'Menyalip adalah sebuah seni keyakinan' bisa ia rasakan begitu kencang jantungnya berdetak.
Di tengah tengah sibuknya Osamu menyisir rambut Joji. Suna datang menghampirinya. Selama beberapa minggu terakhir musim dingin semakin menjadi jadi. Namun Osamu terlihat tak peduli dan terus bermanja manja dengan Joji.
"Aku membawakan Joji teman baru, mari kita sambut"
Dua tangan Osamu yang berada di punggung Joji itu segera ditarik oleh Suna. Menggandeng Osamu menuju gerbang rumahnya, dimana sebuah tronton datang membawa kuda itu.
Osamu samar sama bisa melihat kudanya diturunkan. Warnanya cukup berbeda dengan Joji. Kuda itu berwarna cokelat muda cenderung krem sedangkan Joji berwarna cokelat pekat dengan surai panjang menjuntai indah.
"Apakah kau memiliki ide untuk memberinya nama?"
"Entahlah Suna san"
"Bagaimana jika kita berinama Miya saja?"
"Suna san, kau tak boleh begitu!"
Osamu memukul pundak Suna dengan galak. Ia tak mau nama belakangnua digunakan untuk mama kuda. Padahal beberapa waktu yang lalu ia hampir melakukan hal yang sama kepada Joji.
"Ohhhh sakit sekali..."
"Hiperbola"
"Kalau begitu kita pikirkan saja nanti. Mari berkuda!"
"Oh, memangnya Suna san bisa berkuda?"
"Ohhh kau mengajakku bertanding huh?"
"Mari kita lakukan, aku tidak takut denganmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]
FanfictionTacenda (adj.) things to not mentioned or published. Also things that are better left unsaid. 🔞 Merahasiakan semua ini dari peradaban dunia adalah solusi yang tepat bagiku. Seseorang yang awalnya kupikir orang yang jahat tidaklah seburuk apa yang k...