Jangan lupa vote dan berikan komentar!
______________________
• Tacenda •
Bagian 34. Pejabat
Senior Imigrasi
_______"Ken!!!!"
"Kenma!!!!!"
"Saat ini kau sedang diselidiki karena melakukan penipuan pada acara amal dan kau sibuk bertemu dengan rekan rekanmu!"
"Segera berikan pernyataan yang sebenarnya!"
"Kau mendapatkan genetik itu dari kakekmu ya?!"
"Penggelapan dana amal seharusnya dihukum mati!"
"Beri kami jawaban yang sebenarnya!"
"Ken!!!!!"
Bel pintu semakin ditombol tergesa gesa, kepala Suna tetap menghadap belakang mendapati beberapa orang justru mengikutinya dengan mudah. Siapa kira bahwa dirinya akan diikuti hingga sejauh ini. Bahkan posisinya berada di rumah Kenma, dan tidak seharusnya mereka mengikuti Suna sampai kemari.
"Ken!!!!"
"Berhenti teriak teriak!"
Kenma membuka pintu dan menarik lengan Suna, membiarkan Suna masuk ke dalam dan menutup kembali pintu rumahnya. Nafas Suna nampak terengah engah, kelelahan dikejar kejar oleh banyak orang untuk dimintai keterangan. Cukup berbeda dengan rambut cepol berantakan Kenma yang nampak baru bangun tidur.
Suna agaknya kesal dengan keadaan Kenma. Ia tak mengira bahwa seseorang pemilik jabatan penting itu sibuk tidur dan malas malasan.
"Kau mengganti sandi rumahmu?!"
"Tentu saja!"
"Apa? Kenapa?!"
"Tidak kenapa napa.."
"Aku tak bisa masuk!" Suna menyentak Kenma yang berniat untuk pergi, sehingga mau tak mau ia berhenti sejenak untuk membalas pertanyaan Suna.
"Agar Kuro tak masuk sembarangan"
"Oh astaga! Kalian sedang bertengkar?!" Suna menjambak kasar rambutnya, masalah internal macam apa lagi ini ya Tuhan?!
"Tidak usah dipikirkan! Pikir saja kenaikan harga pasar saat ini!" Kenma memutar bola matanya bosan dan segera pergi. Suna mengekor dibelakang tubuhnya, keduanya segera masuk ke dalam ruangan kerja pribadi Kenma.
"Ken, aku tak mampu menghadapi semua ini.."
"Bisa, kau saja dapat dengan mudah memenangkan sidang deposisi tahun lalu"
Suna berhenti melangkah, ia menatap Kenma yang menarik kursi kerjanya dan mulai menyalakan komputer. Nafas Suna masih terengah engah, ia mengayunkan kedua tangannya ke udara. Muak dengan jawaban Kenma yang seolah menyepelekan meskipun Suna tahun Kenma tak mungkin bermaksud seperti itu. Sekalipun Kenma menyepelekan, Suna tahu Kenma hanya tak tahu harus menjawab apa.
"Tuduhan itu sangat jahat Ken! Aku memang masih menyimpan uangnya, namun aku tidak menggunakan uang amal hanya untuk menutupi kerugian investorku!"
"Seharusnya kau tak sakit hati hanya karena hal itu. Bahkan tuduhan korupsi uang gedung saja bisa kau sangkal.."
"Ken, ini uang amal Ken!! Betapa hinanya aku menurut mereka!!" Suna menyentak, satu tangannya menunjuk bagian pintu tanpa mengetahui secara spesifik apa yang harus ia tunjuk.
"Kalau begitu segera berikan uang amalnya pada rumah sakit yang kau sebut sebutkan sebelumnya"
"Ken.. aku buronan!!! Aku tak bisa melakukannya sekarang karena namaku sudah dimana mana!! Aku mendapatkan surat somasi, investorku berbondong bondong mencariku, adikku kecelakaan hebat, bahkan Osamu juga, bagaimana bisa aku berjalan jalan keluar dengan santai jika aku terjerat masalah baru Ken— Oh ayolah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]
FanfictionTacenda (adj.) things to not mentioned or published. Also things that are better left unsaid. 🔞 Merahasiakan semua ini dari peradaban dunia adalah solusi yang tepat bagiku. Seseorang yang awalnya kupikir orang yang jahat tidaklah seburuk apa yang k...